NARASI WASTRA SUMBA
MENYELAMI LEBIH JAUH KEINDAHAN WARISAN WASTRA SUMBA BERSAMA PENDOPO INDONESIA.
Menjadi salah satu negara dengan jumlah populasi terbanyak di dunia, hal ini juga membuat Indonesia kaya akan keanekaragaman tradisi dan budayanya. Dalam semangat untuk menggelorakan kembali rasa cinta pada warisan budaya, Pendopo bersama dengan Harper’s Bazaar Indonesia resmi menghelat virtual talk dengan mengusung tema Rindu Timur: Menelusuri Wastra Sumba yang digelar pada tanggal 20 Agustus silam.
Dimeriahkan oleh deretan pembicara mulai dari Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari, Merchandising & Operation Director Pendopo Indonesia, Tasya Widya Krisnadi, Managing Editor Harper’s Bazaar Indonesia, Gusti Aditya, Arsitek & Pendiri Rumah Asuh untuk melestarikan arsitektur tradisional, Yori Antar, serta Executive Vice President Transaction Banking Business Development BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, dalam bincang-bincang yang bergulir kurang lebih selama 90 menit ini membahas mengenai warisan kain tenun khas NTT baik yang dipaparkan dari sisi bisnis, prospek warisan budaya Tanah Air di kancah internasional, hingga potret kehidupan para perajin di Sumba, serta jabaran dari perspektif finansial.
Berbicara mengenai keputusannya memilih untuk mengangkat Sumba, Pendopo Indonesia mengaku melakukannya bukan tanpa alasan, seperti yang dituturkan oleh Tasya, Sumba ibarat permata yang tersembunyi, “Bicara mengenai Sumba, wilayah ini bagaikan hidden gem. Namun selain memiliki keindahan alamnya yang luar biasa, Sumba juga memiliki kekayaan budaya yang sangat menarik berupa kain tenun. Sehingga kami berharap dari kampanye Rindu Timur, Pendopo dapat mengedukasi serta menginspirasi masyarakat dengan keragaman budaya, khususnya dari Indonesia Timur.”
Tak hanya menghadirkan sesi bincang-bincang, dalam gempita ini Pendopo juga turut mempresentasikan fashion show virtual yang memamerkan deretan koleksi busana dengan sentuhan tenun Sumba.