Archie Wirija, 29, Founder Quran Indonesia Project
Bagaimana perjalanan karier Anda sebagai musisi?
“Sejujurnya saya sudah kenal musik dari kecil dan terus mendalaminya sampai kuliah. Musik adalah hal yang membuat saya menjadi seorang musisi, songwriter, dan pianis. Saya juga bekerja sama dengan beberapa musisi Tanah Air. My life was all about music until 2013.”
Apa yang terjadi pada tahun itu?
“Saya sempat membuat konser bertajuk “Archie”. Entah kenapa setelah konser itu saya ada keinginan untuk umroh, lalu dari situ saya mulai mempelajari Al-quran lebih dalam.”
Apakah itu awal mula tercetus keinginan membentuk Quran Indonesia Project?
“Ya, saya terinspirasi dengan ayat di Al-quran yang mengajak kita untuk ‘mendengar’ jika ayat-ayat sedang dibacakan. Lalu saya bertanya-tanya mengapa tidak ada Al-quran terjemahan Bahasa Indonesia dalam bentuk audio. Saat itu saya berpikir, ‘I know about recording, so let’s do this’ dan langsung mengajak Pasha Chrismansyah dan Narendra Pawaka untuk membentuk Quran Indonesia Project.”
Lalu apa visi dan misi dari Quran Indonesia Project?
“Visinya menyatukan tiga subyek penting yaitu anak muda, agama, dan teknologi dengan tujuan untuk mempermudah akses masyarakat agar bisa mengerti dan mengaplikasikan ayatayat Al-quran dalam hidup.”
Apa saja gebrakan besar yang sudah dijalankan Quran Indonesia Project hingga saat ini?
“Dari pertama proyek ini berdiri, saya mengajak banyak teman-teman musisi dan figur publik yang insipiratif untuk berkontribusi. Tahun ini saya dipertemukan dengan Surya Sahetapy. Dari situ saya tahu betapa sulitnya akses Al-quran dan terjemahannya untuk para teman tuli. Hal ini menjadi dasar terbentuknya program terbaru yaitu bahasa isyarat yang merupakan gabungan dari audio dan visual untuk memudahkan para teman tuli memahami Al-quran.”