Menikmati Yogyakarta
Kali ini kami kembali membawa para pembaca setia dalam rangkaian acara HW Trip untuk menyusuri Kota Pelajar dengan pengalaman yang berbeda. Lebih kultural dan lebih penuh kesan.
September lalu, her world Indonesia dan Bank UOB mengadakan momen pelesir bersama para pembaca. Kini, kota tujuan kami adalah Yogyakarta. Meski tak jauh dari Jakarta, namun pesonanya selalu istimewa. Mulai dari kuliner hingga budaya yang dimiliki rasanya tak pernah menjentik rasa bosan. Kami pun menikmatinya secara maksimal dari hari pertama sampai ketiga.
HARI PERTAMA
Begitu tiba di Bandar Udara Adisutjipto, kami langsung dibawa menikmati makan siang di Gudeg Yu Djum tak jauh dari airport. Selain legendaris, kelezatannya pun tak perlu diragukan lagi. Cita rasa autentik yang konsisten sejak lama menjadikan santap siang kami begitu sempurna. Liburan tanpa makanan nikmat tentu kurang menyenangkan, kan?
Usai makan, kami melanjutkan perjalanan menuju Kotagede untuk mengunjungi kediaman sekaligus galeri milik Lulu Lutfi Labibi. Di sini, kami dibuat betah dan kagum atas rumahnya yang asri. Desain tradisional yang berpadu dengan gaya industrial menjadikan tempat ini sangat indah. Kesan vintage yang dikawinkan dengan interior Jawa lawas dan obrolan seru bersama sang desainer sambil memilih pakaian rancangannya, membuat waktu berkunjung dan berbelanja tak lagi terasa. Untunglah kami ingat kalau harus segera check-in di hotel tempat kami akan beristirahat, yaitu Yats Colony.
Penginapan bergaya modern dan sangat cantik ini terletak di Jl. Patangpuluhan. Punya begitu banyak sudut instagenik yang tertata apik dan sarat karya seni menjadikan hotel ini one of a kind. Ada mural menggemaskan dari seniman Roby Dwi Antono, ada butik kecil yang menjual produk-produk lokal berkualitas, ada
pepohonan indah yang melingkar di samping kolam renang, dan ada pula kedai kopi mungil serta breakfast area di lantai dua yang ditata layaknya rooftop café dengan segala dekorasinya.
Beberapa jam kemudian, kami berangkat untuk makan malam di restoran Abhayagiri yang ada di daerah Prambanan. Karena letaknya di perbukitan, kami jadi amat bahagia karena bisa menyantap hidangan sambil menyaksikan matahari terbenam dan siluet Candi Prambanan dari kejauhan.
HARI KEDUA
Berbeda dengan hari pertama, hari ini kami awali dengan mengunjungi Museum Ullen Sentalu yang berisikan kisah keturunan Raja Mataram pada masa lalu. Mulai dari mengenal kebijaksanaan hidup yang direpresentasikan lewat tarian, simbol, alat musik, motif batik, surat-surat yang pernah terkirim, sampai kemampuan mereka menjalin hubungan kenegaraan dengan pemerintah Belanda, semua tergambarkan dengan sempurna dibarengi dengan arsitektur yang sengaja dibuat sedemikian rupa menyerupai bagian kerajaan pada masa lampau. Rindang dan amat tradisional.
Dari situ, kami lanjut lagi untuk makan siang di Cengkir Herritage Resto & Café. Dengan nuansa Jogja yang sangat kental, rumah makan berbentuk rumah Joglo yang mengedepankan konsep pawon dan penyajian lauk prasmanan ini membuat lunch kami terasa spesial karena benar-benar seperti menyantap masakan rumahan di mana nasi hangat bisa langsung diambil dari penanak yang masih
termasak di atas tungku. Aromanya sulit terlupa. Setelah itu kami pun segera melanjutkan kegiatan dengan membuat shibori bersama.
Tanpa mengulur waktu, kami langsung mempraktikkan cara membuat shibori ala Jepang di studio milik Dayu Jiwa Kegiatan ini sangat menyenangkan dan penuh tawa. Dengan empat bahan dasar yaitu kain putih, kelereng, karet, dan penjepit jemuran yang terbuat dari kayu, tangan kami segera berkarya sambil berbincang seru. Sama sekali bukan ide yang salah untuk menghabiskan sore sebelum kemudian bertandang ke Via Via Jogja untuk makan malam dan ke Tempo Gelato untuk menikmati es krim nikmat. Seperti malam sebelumnya, kami pun menutup hari dengan hunting batik kembali.
HARI KETIGA
Pada hari terakhir, kami meluangkan waktu untuk relaksasi di Taman Sari Royal Heritage Spa yang bertempat di Sheraton Mustika Yogyakarta. Dengan paket Taman Sari Massage Signature Treatment, kami pun merasa segar sehabis perawatan setelah dua hari sebelumnya lelah berkeliling kota. Dari situ, kami segera makan siang ala Timur Tengah di Mediterranea Restaurant. Usai makan, kami tetap menyempatkan diri berkunjung ke salah satu butik batik di mana kami menuntaskan sesi perbelanjaan sebelum terbang kembali ke Jakarta. Benar-benar liburan singkat yang berharga.
Perjalanan menggembirakan dan tak mudah terlupa ini tentu tak akan terasa spesial tanpa dukungan dari Bank UOB lewat potongan khusus saat menggunakan Lady’s Card. Selain itu, kami juga diingatkan untuk selalu menjaga kesehatan kulit wajah dengan paket perawatan lengkap dari Sulwhasoo berbentuk travel kit. Terakhir, ada juga paket indah dari Purana dan Kaloka Pottery yang kian membahagiakan hati. What a best feeling we had those days. Terima kasih semuanya! Sampai bertemu di #Hwtrip selanjutnya.