Komedi Banyolan
Diusung dengan semangat peduli budaya, Genta
Sriwijaya hadir sebagai pertunjukan yang megah, kolosal, dan uniknya diselingi humor. Meski berlatar Kerajaan Sriwijaya pada abad 8 dan 9, beberapa dialog para pemeran justru kekinian dan mengocok perut berkat sindiransindiran yang dihadirkannya. Sekar Ayu Jiwanta sebagai penyelenggara mengusung pertunjukan yang mengangkat akar budaya Indonesia yang menggabungkan antara musik, teater, komedi yang dipadu dengan tata panggung, tata cahaya serta permainan multimedia. Emi Wiranto, sebagai ketua Yayasan Sekar Ayu Jiwanta dan juga produser eksekutif Genta Sriwijaya mengungkapkan pagelaran ini ingin menggugah kesadaran serta kecintaan terhadap kekayaan seni dan budaya Indonesia yang beragam. Berlangsung di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki Jakarta, pada akhir November lalu, pertunjukan yang berlangsung kurang lebih dua jam ini terdiri dari tujuh adegan. Namun, publik tak menunggu lama untuk bisa menikmati pertunjukan. Hampir semua elemen sudah menghibur dan memanjakan mata juga telinga. Video mapping dan orkestra Tohpati menjadi dua elemen yang menonjol di samping busana yang mewah, serta aksi lucu para pemeran. Dengan penggarapannya yang matang, pertunjukan ini tak hanya menunjukkan kekayaan seni dan budaya Indonesia, khususnya Sriwijaya, tapi lebih dari itu, juga menghibur lewat kemasan pagelarannya.