Awal untuk Lebih Cinta Diri
Nyatanya, masih banyak perempuan masa kini yang kesulitan mencintai diri sendiri. OLEH HELENA ABIDIN
Nyatanya, masih banyak perempuan masa kini yang kesulitan mencintai diri sendiri. AWAL UNTUK LEBIH CINTA DIRI
Kita cenderung lebih sering memberikan rasa sayang yang berlimpah kepada pasangan, anak-anak, keluarga, bahkan sahabat. Tapi justru orang yang paling penting, yaitu diri kita sendiri, luput dari perhatian. Ironisnya kita justru memberikan waktu dan perhatian lebih banyak pada selebritas atau influencer, orangorang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kita, melalui unggahan Instagram atau media sosial lainnya.
Tanpa sadar, kehidupan kita berputar di sekitar urusan orang-orang terdekat, sahabat serta kalangan sosial yang dapat membangun jaringan dan reputasi kita. Belum lagi hal lainnya seperti pendidikan, karier, pekerjaan, bisnis, investasi,
travel, dan masa depan. Saat ditanya mengenai prioritas hidup, kebanyakan kita menjawab – keluarga, kesuksesan, kesehatan, pendidikan, perjalanan – tapi kita lupa untuk memasukkan diri kita sendiri dalam daftar tersebut. Tanpa hadir di prioritas hidup, maka kita tidak akan belajar dan berusaha memberikan rasa cinta pada diri sendiri.
Urusan cinta diri ini kelihatan sederhana, tapi sebenarnya topik ini sangat serius karena menyangkut emosi negatif, yang bila tidak ditangani dapat dengan mudah menjurus ke depresi. Emosi ini termasuk rasa tidak bahagia dan cemas, selalu berkorban untuk orang lain, tidak dapat mengekspresikan diri secara tulus, merasa tidak dihargai, dan tidak mampu meraih hal-hal yang diinginkan dalam hidup. Sebenarnya, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kita merasa bersalah atau menolak untuk mencintai diri sendiri, seperti:
1. Mengalami kegagalan dalam hidup,
2. Dilecehkan, dikhianati, dan direndahkan,
3. Menganggap masalah keluarga atau teman lebih penting dari diri sendiri,
4. Merasa harus lebih banyak memberi dan berkorban,
5. Kurang percaya diri, rendah diri, dan selalu merasa kurang,
6. Selalu membandingkan diri dengan orang lain,
7. Ketakutan untuk tidak bisa diterima atau dicintai orang lain,
8. Tidak dapat mengekspresikan keinginan hati,
9. Merasa egois jika menggunakan lebih banyak waktu pada diri sendiri.
Kapasitas untuk dapat menerima penghargaan dari orang lain sangat tergantung pada tingkat kecintaan kita pada diri sendiri. Emosi yang terpendam, rasa sakit di hati karena trauma masa lalu juga dapat menyebabkan kita merasa curiga atau membangun tembok saat orang lain ingin menjalin koneksi.
Banyak hal menyakitkan pada masa kecil yang turut memengaruhi persepsi kita terhadap cinta dan diri sendiri. Tanpa disadari hal-hal ini akan mempengaruhi karakter, sikap dan emosi kita dalam bergaul, dalam membina keluarga, melakukan pekerjaan maupun membangun bisnis. Lalu, bagaimana cara kita bisa memulai mencintai diri sendiri?