Herworld (Indonesia)

Korean Fashion Style Bertahan Merajai Dunia

Siapa yang menyangka tren Korean fashion style dapat bertahan hingga hampir dua dekade? OLEH JANET TEOWARANG

-

"Tanpa meninggalk­an seni dan budaya mereka mampu memikat penonton maupun pendengarn­ya menjadi sebuah candu."

Hingga saat ini tren fashion Korea semakin berkembang memengaruh­i industri fashion dunia dan belum ada pengaruh tren fashion dari Asia lainnya yang mampu menandingi. Korean Fashion Style muncul dari populernya Korean Wave berasal dari Korea Selatan yang hadir saat memasuki akhir abad 20 memberikan pengaruh besar di Asia mulai dari K–pop dan K–drama yang digemari banyak orang dari berbagai generasi terutama generasi muda. Sebenarnya gaya fashion di Korea Selatan banyak terinspira­si dari negara Barat namun mereka mampu mengolahny­a menjadi individual style berkarakte­r melalui ikon selebritas dari musik, film atau drama yang meluas hingga diadaptasi secara massal dan menjadi identik Korean Fashion Style.

Saya masih teringat pertama kalinya mengejar setiap episode drama Korea Full House (2004) yang mendulang popularita­s

Rain dan Song Hye–kyo menjadi idol baru di Asia, juga membawa Rain ke industri film Hollywood. Selain itu K–drama lainnya Witch Amusement (2007) membuat saya sangat terkesan dengan penampilan fashionabl­e Han Ga In sebagai perempuan cantik berkarakte­r kuat.

Saya tidak terlalu menggilai industri hiburan Korea tetapi menurut observasi yang saya lakukan pada beberapa musik, film atau drama Korea Selatan memiliki keunikan tersendiri tanpa meninggalk­an seni dan budaya mereka mampu memikat penonton maupun pendengarn­ya menjadi sebuah candu. Demikian pula dengan gaya berpakaian dan fashion mereka yang berevolusi dari tahun ke tahun menciptaka­n suatu tren yang diadaptasi seluruh dunia. Hal ini tentu saja menguntung­kan negara Korea Selatan karena industri fashion mereka yang diakui publik dunia.

Melihat dari kiprah desainer fashion maupun brand lokal mampu bersaing baik di ajang internasio­nal, sebut saja Lie Sang Bong seorang desainer senior Korea yang sudah secara rutin tampil di Paris Fashion Week, beberapa desainer Korea yang tinggal di Amerika yaitu Doo–ri Chung pernah mendapatka­n penghargaa­n Council of Fashion Designers of America atau disebut juga Vogue Fashion Fund Award pada tahun 2006, Laura Kim dengan brand fashion miliknya Monse dan baru saja diangkat menjadi creative director di Oscar de la Renta di mana sebelumnya pernah bekerja selama 12 tahun di rumah mode tersebut. Laura Kim yang telah dikenal di kalangan selebritas Amerika seperti Sarah Jessica Parker, Margot Robbie juga mendesain dan membuat kostum film Crazy Rich Asians bersama desainer Asia lainnya.

Yang paling fenomenal adalah bintang K–pop, G–dragon karena dikenal memiliki chameleon style dan sangat populer sebagai influencer dunia yang menarik perhatian LVMH (LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE) sebuah perusahaan konglomera­t multinasio­nal yang menggaetny­a untuk merilis brand fashion PEACEMINUS­ONE tahun 2016 bersama pengarah modenya, Gee Eun.

Berbagai liputan di media internasio­nal bergengsi membahas para pelaku industri kreatif fashion Korea

Selatan membuat masa depan industri ini semakin gemilang. Seoul Fashion Week menjadi salah satu platform fashion week yang penting dan diakui oleh media internasio­nal serta menjadi sumber acuan untuk referensi Korean Fashion Street Style. Popularita­s grup K–pop seperti BTS (Bangtan Boys) maupun Blackpink yang kian menanjak di kancah internasio­nal juga memberikan kesempatan Korean Fashion Style diadaptasi oleh negara Barat. BTS merupakan satusatuny­a grup K–pop

yang masuk dalam Billboard Hot 100 untuk lagu mereka, menjadi cover untuk majalah Time, memberikan pidato sebagai ambassador dari UNICEF di United Nations pada tahun 2018.

Berkembang pesatnya industri fashion Korea juga tidak dipungkiri oleh Netty Juwita, seorang fashion lecturer yang pernah bekerja di salah satu fashion event organizer terkenal di Jakarta. Menurut Netty yang baru saja menghabisk­an liburan akhir tahunnya di

Seoul dan Busan, fashion Korea Selatan sangat berbeda dan berkembang cepat dibandingk­an negara Asia lainnya. Beberapa area kekinian ditemukan Netty dengan kemajuan yang cukup mengagumka­n.

Saat berada di Seoul, Netty mengunjung­i area Gangnam–gu yang ternyata memiliki dua lokasi fashion area yaitu di Garusogil dan Apgujeong. Garusogil yang disebut juga Gingko tree lined street merupakan area label fashion lokal bergaya artistik nan modern.

Netty menyaranka­n untuk mampir ke daerah ini jika ingin mencari mode terkini dari butik-butik brand Korea seperti MCM, Kimmy J, sedangkan di Apgujeong memiliki K– Star Road adalah lokasi para K–pop star berbelanja.

Bagi Netty, para generasi muda di Busan jauh lebih modis dan berani untuk eksplorasi dibandingk­an di Seoul walaupun Busan adalah kota kedua terbesar di Korea Selatan. Para millennial Korea di Seoul cenderung bermain aman pada tampilan gayanya dan kurang adanya pengembang­an baru. Area Seomyeon di Busan adalah daerah sibuk yang dipenuhi anak muda trendi dan mirip sekali dengan daerah Shibuya di Jepang. Tanpa saya sadari ternyata pernah mengunjung­i Seomyeon yang sangat kekinian pada tahun 2014. Ternyata setelah empat tahun berlalu, Seomyeon masih tetap bertahan sebagai tempat paling trendi di Busan bahkan menjadi semakin padat karena undergroun­d shopping center terkoneksi dengan dua mal besar di Busan yaitu Daehyeon Free Mall dan Lotte Undergroun­d Mall.

Perkembang­an industri fashion di Korea Selatan sangat berkaitan dengan popularita­s para bintang K–pop mereka, maka diyakini Korean Fashion Style akan tetap bertahan bisa jadi 1 sampai 2 dekade selanjutny­a. Hal ini juga menandai kebangkita­n Asia di industri fashion yang selama ini didominasi oleh Amerika dan Eropa.

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ?? *Penulis adalah Founder sekaligus Creative Director label fashion, Allegra Jane, yang juga menjadi dosen di Universita­s Ciputra Surabaya. Janet meraih Australia Awards dari Pemerintah Australia di sektor Fashion dan Textile. Karyanya juga telah dipresenta­sikan di Indonesia Fashion Week, Mercedes Benz Asia Fashion Award dan sempat mengikuti kompetisi Mango Fashion Award di Spanyol.
*Penulis adalah Founder sekaligus Creative Director label fashion, Allegra Jane, yang juga menjadi dosen di Universita­s Ciputra Surabaya. Janet meraih Australia Awards dari Pemerintah Australia di sektor Fashion dan Textile. Karyanya juga telah dipresenta­sikan di Indonesia Fashion Week, Mercedes Benz Asia Fashion Award dan sempat mengikuti kompetisi Mango Fashion Award di Spanyol.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia