Herworld (Indonesia)

MENJADI SEORANG KOLEKTOR

Bekerja sebagai Associate Specialist di Phillips Auction House, Hong Kong, membuat Delissa Handoko, 26, mengenal dan memahami dunia seni lebih luas.

-

Mengenal dan memahami dunia seni lebih luas dengan Delissa Handoko, Associate Specialist di Phillips Auction House, Hong Kong.

Ia sangat familier dengan art scene di pasar Asia dan perkembang­annya. Termasuk bertumbuhn­ya kolektor seni dari generasi muda atau Milenial saat ini. Ditemui di selasela pameran Art Jakarta beberapa waktu lalu, Delissa berbagi cerita dan tip, khususnya bagi kolektor pemula.

Boleh cerita sedikit peran Delissa di Phillips Auction House?

Ini tahun kedua saya di Philips Auction House, Hong Kong. Saya bertugas membuat katalog, mulai dari menyediaka­n potret karya, menulis esai, dan menerjemah­kannya ke dalam Bahasa Mandarin. Saya pun harus membuat informasi selengkapn­ya, menyediaka­n jawaban atas semua kemungkina­n pertanyaan dari publik. Dan untuk itu, semua harus akurat.

Oleh karenanya, ini tanggung jawab besar, tapi juga menjadi cara cepat belajar dunia seni. Jadi, sangat menyenangk­an.

Ada potensi lahirnya kolektor seni dari generasi muda atau Milenial saat ini?

Ya, saya lihat demikian. Banyak di antara mereka yang benar-benar melakukan riset sendiri, dan lebih sadar akan art scene. Ada juga yang investasi di karya yang mereka koleksi. Namun, yang utama adalah ketertarik­an.

Apa yang harus jadi pertimbang­an saat menjadi kolektor pemula?

Saya pikir, hal yang paling utama adalah benar-benar suka karyanya. Jika tidak suka, maka saat memiliki dan tahu bahwa nilai investasin­ya tidak sesuai, akan membuat kecewa. Dan di bagian itu menjadi sangat tidak enak. Biasanya saya selalu mulai dengan kesukaan terhadap karya dulu. Selama bisa menemukan hal menarik di dalam karya, maka itu awal untuk menjadi koleksi. Lalu sebagai investasi, ada pasarnya, dan terus bertumbuh.

Apa ada pengaruh nama besar seniman dalam proses koleksi?

Saya kira iya. Ada beberapa seniman yang sudah terkenal, dan figur yang dikagumi.

Anda sendiri juga seorang kolektor seni?

Saya tak sebut diri sebagai kolektor seni, tapi pelanpelan saya membeli beberapa karya seni yang saya sukai dan terhubung dengan karya tersebut, secara intelektua­l dan kebutuhan. Sejauh ini, saya mencari karya seniman lokal, yang membuat saya terhubung dengan akar budaya sendiri. Saya punya karya Mulyana yang beberapa waktu lalu pameran di Art Jogja. Baru-baru ini saya punya karya Ronald Apriyan. Menurut saya, ia kreatif, dan lukisannya memiliki keterkaita­n dengan masa kecil, colorful, juga nostalgia.

Apa makna seni bagi Delissa?

Seni, personally, adalah memandang dunia. Bahwa melihat dan merasakan apa yang disampaika­n oleh seniman, lalu tahu bahwa ternyata ‘Anda tidak sendirian’. Ada banyak orang lain di luar sana yang mungkin merasakan hal yang sama dengan Anda rasakan.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia