Jerome Polin Sijabat, 22, Applied Mathematics Student at Waseda University & Youtuber
@jeromepolin Nihongo Mantappu
Perjalanan Jerome meraih apa yang ia impikan sejak SD nyatanya tidak siasia. Lelaki keturunan Batak – Tionghoa asal Surabaya ini membuktikan bahwa ia mampu kuliah di luar negeri dengan beasiswa full. Mimpi awalnya sederhana, yaitu ia ingin pergi ke Disneyland karena teman-temannya sering menceritakan mengenai hal itu. Ia pun berangan-angan ingin pergi ke luar negeri namun tak hanya sekadar liburan. Akhirnya ia bertekad untuk bisa tinggal lama di satu negara dengan cara bersekolah hingga kemudian terwujud.
Awalnya tentu tidak mudah. Meski sudah memiliki segudang prestasi seperti Juara 1 Olimpiade National Industrial Engineering ITS 2016, Juara 2 Regional Olimpiade Farmasi Nasional UNAIR 2015, Juara 3 Olimpiade Matematika tahun 2014, The Winner 14th Japanese Speech Contest Suginami Association, hingga masuk 10 besar nilai Ujian Nasional tertinggi tingkat SMP se-jawa Timur, ia masih merasa kesulitan saat menjalani kelas Bahasa Jepang selama 18 bulan demi mengejar tes N1, yakni tes bahasa dengan tingkat tersulit yang tak semua orang bisa melewatinya. Saat ditanya mengapa kecintaannya pada Matematika begitu besar, ia menjawab, “Saya melihat Matematika seperti berburu harta karun dan teka teki! Jadi saat saya sedang menyelesaikan soal, ada kesenangan tersendiri yang selalu mucul. Selain itu, saya juga jadi terbiasa melakukannya karena sudah sering ikut lomba sejak SMA,” ujar lelaki yang bercita-cita jadi Menteri Pendidikan dan ingin melanjutkan S2 di Harvard
University ini.
Ia pun menyampaikan apa yang ingin ia capai dari konten buatannya di Youtube. Baginya, “Banyak yang sudah ‘membayar’ saya lewat waktu yang mereka luangkan untuk menonton konten saya, maka saya harus memberikan nilai positif sebagai gantinya. Awalnya sih
saya ingin membuat konten tentang Bahasa Jepang. Itulah sebabnya nama
channel saya adalah
Nihongo (Bahasa Jepang) Mantappu
(pelesetan Jepang dari kata mantap).
Seiring berjalannya waktu, banyak budaya di sini yang unik dan saya rasa cocok untuk dibagikan untuk masyarakat di Indonesia. Jadi konten pun mulai bervariasi namun tetap berwarna edukasi,” tutup penulis buku Mantappu Jiwa
yang membagikan seluruh perjuangan hidupnya dalam buku tersebut.