Abenk Alter, 35, Seniman
@abenkalter
Sudah lama terlibat dalam dunia seni, Abenk Alter mengaku adanya perkembangan dalam karyanya.meski begitu, ia merasa kesulitan saat harus memilih inspirasi terbesarnya dalam berkarya. “Sulit kalau hanya satu karena sangat penting untuk terinspirasi dari banyak hal. Ambil apa yang menarik dan aplikasikan dengan cara dan fungsi yang kita inginkan,” jelasnya. Namun, ada satu karya sendiri yang paling berkesan bagi Abenk.
Rosalindynata Gunawan-bakrie
- Farafina, 38
Kita hidup dalam tiga masa yakni masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ketiganya pun memiliki karakter masing-masing. Masa lalu, semua sudah terjadi dan tidak bisa diubah; masa depan, tidak ada yang pasti sekalipun sudah diusahakan; dan masa kini, di mana hidup yang sesungguhnya dirasakan dan dihidupi. Hidup terus di masa depan, rasanya akan membuat kita cemas dan khawatir, dan hidup di masa lalu membuat kita takut dan menyesal. Sibuk hidup dalam ketakutan dan penyesalan di masa lalu dan kekhawatiran masa depan membuat kita melewatkan beragam keindahan yang ditawarkan oleh masa kini. Kita perlu sadar bahwa takut disakiti tidak membuat kita tidak akan tersakiti lagi, sebaliknya kita sedang menghidupi rasa sakit di masa lalu untuk terus ada di saat ini. Sadari pula bahwa takut disakiti lagi bukan sedang melindungi kita dari tersakiti, melainkan membuat kita kehilangan banyak kesempatan akibat rasa takut yang tidak perlu. Waspadalah karena hidup dalam rasa takut melelahkan dan merasa seakan hubungan adalah ancaman. Lepaskan yang sudah lalu, dihidupi pun tidak membawa kita kemana-mana. Mari rayakan keterhubungan yang sudah kita miliki dan sedang kita bangun saat ini. - Ranggi, 25
Kita memang bisa menyampaikan apa yang sedang kita rasakan ke orang lain, tapi jika mereka tidak mau memahami, maka tetap tidak akan terpahami. Namun jika mereka sudah berusaha memahami tapi tetap tidak paham, mungkin bisa jadi karena kita kurang jelas dalam menyampaikannya. Kita bisa belajar bicara dengan asertif, menyampaikan perasaan sebagaimana adanya karena kita bertanggung jawab atas emosi yang kita rasakan. Hubungan bukan hanya tentang fun, tapi tentang mengomunikasikan
Rahita, 34