Being Your Own Boss
Ketika produk kecantikan yang Anda sukai tak hanya bisa mempercantik, tetapi juga menjadi sumber kesejahteraan.
Pandemi tanpa disadari “memaksa” kita mengubah pola hidup. Awalnya hanya sebatas protokol kebersihan dan kesehatan, lamakelamaan berbagai sektor bisnis mulai terkena dampaknya. Tak sedikit yang terpuruk dan gagal bertahan, sehingga demi memulihkan kekuatan finansial masing-masing, banyak yang melakukan alih usaha, keluar dari zona nyaman.
Aktivitas yang terpantau di media sosial hingga saat ini pun masih tak jauh dari keseharian di normal baru, atau berbagai suka duka work from home. Namun di samping hal-hal tersebut, muncul suatu fenomena yang menarik, yakni kembalinya minat dan apresiasi masyarakat (terutama perempuan) terhadap bisnis direct selling, khususnya di industri kecantikan. Perempuan dari beragam latar belakang, mulai dari pegawai swasta, pekerja lepas, sampai ibu rumah tangga, tak sungkan untuk bergabung.
Memberi Peluang dan Memberdayakan di Tengah Pandemi
Tak bisa dipungkiri, banyak yang masih memandang sebelah mata metode usaha direct selling. Akibat adanya perusahaanperusahaan money game sampai investasi bodong berkedok multi level marketing, perusahaan direct selling yang benarbenar kredibel ikut terimbas kecurigaan. Namun dapat dilihat, perusahaanperusahaan yang masih kuat dan sukses sampai sekarang, tentu menjalankan metode bisnis yang baik, bahkan menyenangkan. Sebut saja beberapa yang bergerak di bidang kecantikan dan kesehatan, seperti Nu Skin, Oriflame, JAFRA, Young Living, HDI, dan lainnya. Para komunitasnya fokus pada penyebarluasan distribusi produk yang memang benar-benar berkualitas melalui jaringan yang luas, bukan semata-mata mementingkan komisi.
Bagaimana bisnis ini menciptakan peluang di tengah masa krisis? Pandemi yang melanda sungguh menekan tombol survival, membuat berpikir ulang bagaimana jika pekerjaan yang dijalani saat ini tidak bisa menjamin kehidupan kita dalam jangka waktu panjang. Bisnis direct selling hadir sebagai opsi untuk meraih pendapatan ekstra, bahkan bagi segelintir orang, bisa ditekuni sebagai bisnis utama yang menjanjikan.
Sistem kerja yang fleksibel di mana tiap individu menjadi pengelola bisnis dan pekerjaannya masing-masing, memungkinkan seseorang untuk tetap berpenghasilan sembari mengurus keluarga, atau sambil menjalankan hobi. Berkatnya pula, banyak perempuan menjadi semakin berdaya.