Peter Shearer, CEO Wahyoo
Melihat peliknya alur kerja warung tradisional di Jabodetabek yang mengalami tantangan dari segi waktu, Peter Shearer menciptakan aplikasi Wahyoo untuk membantu alur kerja yang efisien. Saat ini, pemilik warung didominasi oleh para perempuan yang mengurusi banyak hal. “Seorang ibu harus mengurusi keluarganya tapi di satu sisi juga harus ikut berwirausaha. Menjadi ibu rumah tangga saja sudah cukup banyak pekerjaannya dan ditambah dengan memiliki warung, hal inilah yang membuat mereka cukup struggle,” ungkap Peter setelah mengamatinya. Lewat aplikasi ini, Peter ingin menjadi sahabat warung makan dengan menghadirkan fitur-fitur yang bisa memudahkan bisnis kecil. Seperti membeli bahan baku, pencatatan keuangan, kalkulator impian dan lainnya.
Sejak hadir tahun 2017, terdaftar lebih dari 16.000 warung makan kecil yang sudah bergabung dengan Wahyoo. “Dengan berbincang bersama pemilik warung yang berkeinginan untuk maju sehingga kita mau bantu,” jelas Peter saat melakukan kurasi tempat makan yang bisa tergabung atau tidak. Alasan ini juga erat kaitannya dengan mereka yang memiliki jiwa berbisnis. Bahkan, dengan menghadirkan Wahyoo Academy, para pebisnis dilatih untuk mengatur keuangan, melayani pelangganan, dan menjaga kebersihan dapur terutama dalam menyajikan makanan.
“Setiap orang bisa jadi pengusaha, tapi apakah mereka memiliki jiwa pengusaha itu yang terpenting,” ungkapnya. Dengan cara ini Peter bersama tim Wahyoo mendorong setiap pemilik warung menjadi jutawan yang merupakan singkatan dari Jujur, Tangguh, dan Menawan. Tanpa melupakan hiburan untuk para mitra, Wahyoo sempat mengadakan gathering bersama ribuan pemilik warung makan untuk berlibur bersama sebelum pandemi tiba, “Saya bersyukur banget ada Wahyoo, mendengar itu buat saya terharu,” kenang Peter Shearer, CEO Wahyoo.