Chika Audika, CO-FOUNDER & CMO @BICARA.PROJECT
Bagi perempuan berusia 25 tahun ini, tren karier di masa pandemi didominasi oleh para digital expert yang benarbenar paham mengenai cara kerja internet sebagai media penyampai dan pembuat informasi. Bahkan menurut riset yang ia lakukan, ternyata ada 10 jenis pekerjaan paling dicari di tahun 2021 yang mana semuanya berbasis digital. “Dulu mungkin orang berpikir bahwa banyak hal yang hanya bisa dilakukan dan ditangani secara offline
atau tatap muka. Tapi ternyata saat pandemi terjadi, pemikiran itu pun sekejap berubah. Ternyata banyak sekali hal yang bisa dikerjakan dan dirampungkan secara online. Oleh karenanya, kini orang-orang dengan posisi tertinggi di sebuah perusahaan adalah mereka yang benar-benar mastering digital.” Ungkapnya.
Tak Cuma itu, Chika yang juga berprofesi sebagai MC dan host ini pun menekankan bahwa ada pula pekerjaan yang saat pandemi jadi sangat dicari yaitu UI & UX designer.
“Sebagai orang yang ahli merancang dan mengoperasikan aplikasi, UI & UX designer bak diburu oleh semua perusahaan karena pekerjaan apa pun kini sangat bergantung pada aplikasi.” Tambahnya kemudian. Mulai dari aplikasi komunikasi seperti Zoom, Google Meet, atau sejenisnya hingga aplikasi belanja daring yang berkenaan dengan kebutuhan seharihari, semua memerlukan kehadiran UI & UX designer.
Bahkan kini munculnya aplikasi Peduli Lindungi juga merupakan hasil kerja mereka. “Dengan banyaknya aplikasi yang dibuat, maka tren pekerjaan baru pun bermunculan dan jadi amat dibutuhkan. Sebut saja Digital Marketing, Social Media Strategist, dan lain sebagainya. Hal ini tentu punya dampak positif pula pada perusahaan secara keseluruhan. Dengan sistem digitalisasi, banyak hal yang sesungguhnya jadi lebih efektif, efisien, dan hemat. Anggaran jadi lebih kecil sehingga budgeting bisa dialihkan untuk hal lain yang lebih menguntungkan”. kata perempuan yang membangun Bicara Project bersama dua temannya yang juga punya basis entertainment ini.
Sambil bicara mengenai tren 2021, ia pun memprediksi bahwa tren ini pun akan tetap langgeng bahkan kian berkembang di tahun 2022 dan beberapa tahun kemudian. “Karena sesungguhnya, kerja via daring buat saya amatlah efisien. Saya bisa melakukan webinar sambal mengontrol tim saya yang berada jauh dari jangkauan. Bahkan saya bisa melakukan pekerjaan lain sembari saya nge-host atau ngemc. Saya pun tak perlu menempuh jarak yang jauh hanya untuk melakukan job yang lain. Di masa ini saya justru lebih bisa mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Oleh sebab itu, rasanya banyak orang yang juga sudah terbiasa dengan ritme ini. Rutinitas yang mulai terbangun di masa pandemi dan rasanya akan sulit untuk bisa 100% offline seperti dulu lagi.” Imbuh perempuan yang sangat menikmati efisiensi waktu saat bisa bekerja secara online ini.
Sebelum menutup perbincangan, ia pun masih menjelaskan bahwa tren karier dapat berkembang lewat caranya masing-masing. Ada yang memulainya dari sesuatu yang sedang hype, ada yang melihatnya dari kebutuhan masyarakat, dan ada juga yang melakukan improvisasi dari platform atau teknologi yang sudah ada. Ketiga hal tersebut memiliki kemungkinan dan kesempatan yang sama untuk dikembangkan. Selama berbasis digital, rasanya sesuatu akan mudah untuk di grow terutama ketika sebuah perusahaan sudah punya pondasi pekerja digital yang mumpuni.
“Sebagai orang yang ahli merancang dan mengoperasikan aplikasi, UI & UX designer bak diburu oleh semua perusahaan karena pekerjaan apa pun kini sangat bergantung pada aplikasi.”
“Ada beberapa pekerjaan di luar digital experts yang akan sangat pesat pertumbuhannya dan semakin dicari selama dan setelah pandemi. Pekerjaan itu adalah tenaga medis dan mental health therapist."