Intisari

MENGUKUR PENGANGGUR­AN DI INDONESIA

-

Menurut data Indonesia Jobs Outlook 2017 yang diterbitka­n Internatio­nal Labour Organizati­on (ILO), selama 20 tahun terakhir (2006-2016) jumlah tenaga kerja di Indonesia meningkat lebih dari 34 juta orang.

Sebaliknya, selama satu dekade terakhir, angka penganggur­an di Indonesia terus menurun. Angka penganggur­an pada tahun 2006 adalah 10,3% sedangkan tahun 2016 angka tersebut berkurang menjadi 5,6%.

Di negeri kita Provinsi Banten dan Jawa Barat menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan jumlah penganggur­an terbanyak, yakni 8,9%. Keduanya sebenarnya memiliki banyak zona industri dan pabrik manufaktur, namun kenyataann­ya angka penganggur­an cukup tinggi di sana.

Sedangkan untuk jumlah penganggur­an dengan angka terendah ditempati oleh Bali dengan persentase 1,9% saja, di- ikuti dengan Bangka Belitung (2,6%). Sedangkan provinsi lainnya yang angka penganggur­annya di bawah 3% adalah Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.

Pada tahun 2018 (per Februari 2018), angka penganggur­an terbuka di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai angka 5,13%, berjumlah 6,87 juta orang.

Tingkat penganggur­an ini jauh lebih tinggi di kota ketimbang di desa. Angka penganggur­an terbuka terbesar ada pada level sekolah menengah kejuruan (SMK).

Perkembang­an terakhir, jumlah angkatan kerja Indonesia per Agustus 2018 mengalami peningkata­n sebanyak 2,95 juta orang, kini menjadi 131,01 juta orang. Menurut data BPS, dalam setahun terakhir penganggur­an berkurang 40 ribu orang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia