Intisari

BELAJAR DARI FINLANDIA

-

Seperti dalam dunia kedokteran yang mengenal mengobati dan mencegah, maka jika berita bohong dan ujaran kebencian diibaratka­n penyakit, maka perlu langkah pengobatan dan pencegahan sekaligus. Dalam koridor pencegahan, Ismail Fahmi memberi contoh kasus Finlandia.

Menurut Fahmi, sebelum teknologi mobile ramai, publik Finlandia sudah diajari bagaimana mengambil manfaat dari dunia Internet yang semakin mudah itu. Bagaimana mengambil manfaat dari Internet. Bagaimana mencari informasi di Internet. Bagaimana mengembang­kan kepribadia­n.

“Ketika melihat Internet, mereka langsung tahu mau ngapain. Oh, aku mau cari informasi. Langsung ke Google. Oh aku lihat LinkedIn. Berarti masalah pekerjaan. Ini berbeda di masyarakat kita yang menganggap Internet sebagai entertainm­ent. Jadi enggak produktif,” kata pendiri Media Kernels Indonesia ini.

Untuk menjadikan kegiatan di Internet bermanfaat, Fahmi mengusulka­n kepada publik untuk posting yang bermanfaat. “Paling gampang ya sesuai dengan hobi kita,” imbuh Fahmi.

Jika bisa konsisten, bisa saja banyak yang menyukai postingan kita. Bahkan tak menutup kemungkina­n dijadikan sebagai referensi. Contoh dalam hal ini adalah Ivan Lanin yang meski berlatar belakang teknik sering menjadi rujukan soal bahasa Indonesia.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia