Intisari

MANUSIA DENGAN RIBUAN BURUNG PARKIT DI RUMAHNYA

-

Menggemari burung tak harus mengandang­kannya. Memandikan tiap pagi. Mengisi makanan dan minumannya kala habis. Kemudian mendengark­an “ocehannya” sembari membaca berita dan menyambut pagi. Seorang kawan menyebut hal itu menyiksa karena habitat burung di alam bebas.

Masalahnya, bagaimana ingin menikmati burung namun mereka tetap bebas di alam? Apa yang dilakukan Joseph Sekar (63) bisa menjadi inspirasi kita.

Dikenal sebagai “Birdman of Chennai”, rumah Sekar di Chennai, India, dikunjungi ribuan burung parkit tiap pagi dan sore hari. Mereka tak lagi menghibur Sekar, tapi juga beberapa pengamat burung. Tak hanya pengamat lokal, dari luar India pun ada.

Semua berawal ketika daerah sekitar Chennai mengalami musibah tsunami sekitar sepuluh tahun silam. Sekar melihat sepasang parkit yang kelaparan berkeliara­n di sekitar rumahnya. Apa yang dimulai dengan sikap kasihan terhadap burung terlantar ini lambat laun berubah menjadi pekerjaan sampingan Sekar. Pekerjaan utamanya adalah tukang reparasi kamera.

Butuh 30 kg beras untuk memberi makan sekitar 4.000 burung parkit itu. Itu setara 40 persen penghasila­n Sekar. Ia mulai mempersiap­kannya dari pukul 04.00. Sekar pun mengobati burung-burung yang sakit. Sepuluh tahun bukan waktu yang pendek untuk menjalin hubungan yang penuh emosi.

Masalahnya, Sekar mulai menua. Ia tidak tahu lagi sampai kapan bisa memberi makan “anak-anaknya”. Yang jelas, ribuan nyawa telah terselamat­kan. (*/Yds)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia