Pikir Dulu Pendapatan Sebelum Berutang
Kata utang sedang naik daun belakangan. Setelah dijadikan bahan untuk perdebatan politik melalui kalimat “kementerian pencetak utang”, kata ini kembali viral setelah keluarnya berita seorang yang melakukan bunuh diri karena utang. Pelaku ini tertekan akibat utangnya yang sedemikian tinggi dan penagihan yang sewenang-wenang dari salah satu pemberi pinjaman online.
Utang pada dasarnya sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam sejarah kehidupan manusia. Sejak terciptanya uang dengan beragam bentuknya sebagai alat bayar, mungkin utang atau pinjam meminjam dengan adanya sejumlah kompensasi saat membayarnya sudah timbul.
Sama seperti transaksi keuangan lainnya, utang sebenarnya adalah perantara untuk mendapatkan suatu tujuan. Jadi utang adalah kendaraan kita dalam mencapai tujuan tertentu. Oleh karenanya keberhasilan pencapaian atau mencapai tujuan tadi sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita mengelola kendaraan tadi dengan baik. Ibarat mobil, untuk mencapai tujuan tertentu kita harus bisa mengelola waktu, emosi dan cara mengendarai kendaraan tadi.
Kuncinya di pengelolaan
Dalam perencanaan keuangan, utang bukanlah menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, bahkan dalam skala prioritas, pembayaran utang bahkan harus didahulukan dibandingkan dengan melakukan investasi apalagi dibandingkan konsumsi.
Utang pada dasarnya membantu kita untuk memperoleh sesuatu aset yang belum saatnya kita miliki, membantu masalah keuangan untuk jangka pendek, dan juga alternatif pendanaan sebelum kita menggunakan dana kita yang belum cair.
Karena itulah, penggunaan utang tidak boleh sembarangan. Sebab hukum dalam utang itu jelas yaitu ketika kita berutang maka kita harus membayar. Tidak ada alasan lain.
Karena harus bayar, maka saat berutang kita memang harus benarbenar pintar dalam pengelolaannya. Dimulai dengan tujuan pengambil- an utang, besaran utang yang akan kita ambil, dan terakhir darimana utang itu diambil.
Masalahnya, kita sering membalik urutan tadi. Karena kemudahan untuk mengambil maka kita meng-
Dimulai dengan tujuan pengambilan utang, besaran utang yang akan kita ambil, dan terakhir dari mana utang itu diambil.
anggapnya sebagai kesempatan untuk mendapat uang tambahan. Padahal kita belum mengetahui bagaimana sistem di lembaga pemberi utang tadi, besaran tidak disesuaikan dengan kemampuan bayar dengan anggapan “karena mudah, maka kalau bisa banyak kenapa harus sedikit?”
Pada akhirnya ketika dana itu cair, tidak jelas tujuan pengambilan utang akibatnya kebanyakan digunakan untuk memenuhi keinginan yang tidak jelas.
Jadi tetap boleh utang, asal…
Walaupun utang itu diperboleh- kan dalam pengelolaan keuangan, namun sumber dana dari utang ini memang tidak dianjurkan untuk diambil secara sembarangan. Perlu kepiawaian dalam mengelola dan menggunakannya sebagai bagian cara untuk meningkatkan aset atau kekayaan kita.
Sekadar untuk diketahui, hampir tidak ada orang kaya yang tidak punya utang. Tapi memang mereka tahu bagaimana cara menggunakannya, untuk apa tujuannya dan ke mana utang itu diambil.
Karena memang tidak dilarang, maka sampai saat ini menggunakan utang masih diperbolehkan asal dengan aturan :
Digunakan untuk kebutuhan dan pengeluaran yang mendesak
Dalam hidup harus diakui akan banyak terjadi pengeluaran mendadak dan penting yang harus dikeluarkan di mana kita tidak mengantisipasinya. Saat anggota keluarga sakit, dana di rekening dan tunai terbatas, asuransi tidak dimiliki, maka kalau memang utang adalah penyelamat nyawa maka utang sebaiknya dilakukan.
Untuk aset atau kegiatan produktif
Menggunakan utang sebagai sarana untuk mendapatkan aset yang produktif atau membantu kita berkegiatan produktif adalah salah satu hal yang boleh juga digunakan sebagai alasan. Pastikan aset produktif tadi bisa membantu minimal 60% angsuran cicilan Anda, maka dengan demikian tidak akan mengganggu kegiatan konsumsi harian dan bulanan Anda.
Aset yang meningkat nilainya
Nah, ini hal yang penting juga. Saat Anda berutang, dan menda- patkan aset, alangkah baiknya bila aset tadi memberikan nilai tambah untuk kekayaan Anda. Dengan demikian utang menjadi sarana untuk menambah aset dan kekayaan Anda.
Terakhir, pastikan Anda tahu kemana Anda berutang. Makin mudah diberi, maka makin besar juga bunga yang menjadi tanggungan Anda. Sebab dengan kemudahan tadi artinya si pemberi pinjaman akan mengkonversi risiko dirinya dengan bunga yang lebih tinggi dan aturan denda yang lebih berat.
Semoga Anda bisa berutang dengan bijak, dan tidak harus bunuh diri hanya karena masalah utang.
Hampir tidak ada orang kaya yang tidak berutang. Tetapi, mereka tahu cara menggunakan, tujuan, dan dari mana utang itu diambil.