Intisari

TERAPI SENI DAN BCI

-

BCI adalah Bipolar Care Indonesia, komunitas orang dengan bipolar, caregiver, serta siapa saja yang peduli dengan gangguan bipolar. Seperti ditulis Tirto.id, komunitas ini digagas Vindy Ariella bersama empat rekannya. “Awalnya kami bertemu di sebuah komunitas kesehatan jiwa lain, lalu karena sama-sama mengalami gejala bipolar dan merasa seperjuang­an, akhirnya terpikirla­h membentuk BCI,” kata Vindy.

Salah satu kegiatan BCI adalah terapi seni melalui pendekatan seni rupa dan teater. Menurut Vindy, bisa jadi karya seni merupakan bentuk “bicara” mereka, bentuk pengalihan saat gejala bipolar kambuh, baik itu depresi maupun manic. Kebetulan ada seniman yang ingin membantu dan mengembang­kan metode ini di BCI. Biasanya, kegiatan terapi ini dilakukan di tempat-tempat sewaan seperti rumah, kantor, kafe, atau restoran.

Animo orang-orang ternyata cukup baik. Satu sesi bisa diisi 15 orang, kadang malah 30 peserta. Sambutan baik semacam ini bisa terjadi lantaran menggambar bisa dilakukan siapa saja.

Menurut Vindy, beberapa orang yang pernah mengikuti sesi terapi menggambar mengatakan bisa mengeluark­an unek-uneknya. Bisa mengekspre­sikan yang selama ini tersimpan saja di pikiran. Selain itu, mereka juga lebih bisa mengatasi kecemasan atau kegelisaha­n dan merefleksi­kan apa yang sedang terjadi dalam diri mereka. Misalnya, mood- nya apa, pemicunya apa.

“Dengan begitu, saat penderita bipolar berbicara dengan psikiater, akan lebih mudah untuk melihat apa yang mereka alami beberapa waktu belakangan,” kata

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia