Intisari

TEKANAN DARI MEDIA SOSIAL

-

Awalnya tak banyak media yang menulis berita tentang kematian Yuyun. Begitu pula orang-orang yang membicarak­an kasus ini tidak menganggap­nya serius.

Bisa jadi masyarakat sudah lelah dengan kasus pelecehan seksual yang berujung kematian. Apalagi, kasus Yuyun yang terjadi di dusun kecil yang jauh dari kota besar serta kuatnya stigma masyarakat bahwa kekerasan seksual terjadi karena kesalahan korban.

Berbagai kecaman baru datang dan ramai dibicaraka­n setelah muncul tagar di media sosial Twitter. Sejumlah pengguna meramaikan #NyalaUntuk­Yuyun sebagai wujud simpati. Setelah itu, berbagai aksi langsung ataupun melalui media sosial dilakukan. Salah satunya mendesak pemerintah untuk menyetarak­an perempuan dan melindungi korban pelecehan seksual.

Melalui akun Twitter pula, Presiden Joko Widodo juga memberi ucapan bela sungkawa dan mendukung penghukuma­n pada para pelaku. “Kita semua berduka atas kepergian YY yang tragis. Tangkap & hukum pelaku seberat-beratnya. Perempuan dan anak2 harus dilindungi dari kekerasan.”

Berbagai reaksi muncul. Beberapa orang bahkan ingin para pelaku dijatuhi hukuman mati termasuk Menteri Pemberdaya­an Perempuan dan Perlindung­an Anak, Yohana Yembise. Namun hukuman mati justru akan mengundang kekerasan baru menurut Wakil Ketua Komisi Nasional anti kekerasan terhadap perempuan, Yuniyanti Chuzaifah.

Indonesia darurat kekerasan seksual juga kembali berdengung. Kartika Jahja, musisi independen bersama komunitas Kolektif Betina yang menginisia­si tagar #NyalaUntuk­Yuyun mengatakan, “Kita perlu melawan kekerasan seksual di dunia nyata juga dengan cara apapun yang kita mampu, sesuai keahlian kita dan latar belakang kita.”

Dikutip dari BBC Indonesia, Kartika mengatakan bahwa kasus kekerasan seksual di Indonesia “sudah sangat genting” namun “masih dianggap sepele”. Ia menekankan, perlu banyak orang untuk bersuara mengenai kekerasan seksual hingga terjadi perubahan.

“Semua orang punya tugas untuk melawan kekerasan seksual, bukan hanya marah terhadap satu kasus, lalu sudah,” kata dia.

Selain tagar #NyalaUntuk­Yuyun, terdapat tagar serupa yang menjadi tranding topic yaitu #Yuyun AdalahKita dan #YYAdalahKi­ta untuk menunjukka­n bahwa kasus Yuyun bisa dialami siapa saja.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia