#PREDIKSI2021 LAYAKNYA MENGGELAR DAGANGAN DI ARISAN
Bagi penggunanya media sosial menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi dengan orang lan. Namun bagi pembuatnya, platform ini sebenarnya diniatkan sebagai lahan bisnisnya. Aktivitas pengguna inilah yang menjaring iklan. “Semua platform itu model bisnisnya untuk menangkap iklan,” tutur Firman mengingatkan.
Mungkin tak banyak pengguna yang menyadari, beberapa tahun belakangan beberapa platform sudah serius terjun ke perdagangan. Setelah WhatsApp mendahului dengan WhatsApp Business pada 2018, kini beberapa platform semakin serius. Instagram contohnya mengembangkan fitur Shop di Navigation Bar.
Fitur yang sama, Shops, juga bisa kita jumpai di Facebook yang mempersilakan para pengguna berjualan dengan sasaran pertama orang-orang terdekatnya. Social commerce, begitu diistilahkan, awalnya memang memberi banyak kesempatan kepada para pebisnis kecil atau UMKM mengembangkan usahanya. Responsnya semakin membaik setelah ada pandemi.
Meski sejatinya media sosial untuk bersosialisasi, tapi tidak menutup kemungkinan menggelar dagangan. Fenomena ini mirip dengan di dunia nyata, di mana ibuibu misalnya menyempatkan menawarkan dagangannya di tengah arisan atau acara kumpul keluarga.
Tentu saja sedikit banyak ini mengusik aplikasi marketplace yang sudah ada seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll. Apalagi menurut Asia Social Commerce Report 2018, Instagram dan Fecebook adalah media sosial yang paling banyak digunakan penjual di Asia untuk mempromosikan bisnisnya. Termasuk para pedagang online dari Indonesia.