Jawa Pos

Kawinkan Emas Sektor Ganda

Hendra/Ahsan Rebut Emas Kedua untuk Indonesia

-

INCHEON – Bulu tangkis benar-benar menyelamat­kan muka Indonesia di Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan

Dalam dua hari beruntun, tim bulu tangkis Indonesia merebut dua emas dan mengakhiri paceklik prestasi di multievent olahraga terbesar bangsa Asia itu.

Semalam, melalui perjuangan yang sangat heroik, ganda putra terbaik Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan membekap pasangan tuan rumah yang juga ganda nomor satu dunia Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong via rubber game. Hendra/Ahsan menang 21-16, 16-21, dan 21-17 dalam tempo 63 menit. Dalam dua hari terakhir, lagu kebangsaan Indonesia

Raya selalu berkumanda­ng mengiringi berkibarny­a Sang Saka Merah Putih di Gyeyang Gymnasium, Incheon. Sehari sebelumnya pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari merebut emas di tempat yang sama. Juga, setelah menundukka­n unggulan pertama asal Jepang Ayaka Takahashi/ Misaki Matsutomo.

”Emas yang didapatkan ganda putri membawa motivasi lebih bagi kami. Nggak gampang menangnya, tetapi kami bisa juga,” ucap Ahsan kepada Jawa Pos di

mixed zone Gyeyang Gymnasium seusai pertanding­an. Kemenangan itu memang luar biasa. Sebab, pasangan Yong-dae/Yeon-seong sangat dominan di arena super series. Dalam enam pertemuan, Hendra/ Ahsan baru menang sekali kala melawan seeded nomor satu tersebut. ”Tetapi, Asian Games ini kan empat tahun sekali. Jadi, memang harus habishabis­an. Belum tentu empat tahun lagi saya masih bisa bermain,” kata Hendra yang pada 25 Agustus lalu genap berusia 30 tahun.

Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi menuturkan bahwa momentum kemenangan Hendra/Ahsan terjadi pada game ketiga, ketika kedudukan sama kuat, 17-17. Itulah titik baliknya. Sebab, sepanjang game, pasangan Indonesia itu selalu tertinggal. Ketika kondisi sama kuat, Hendra/ Ahsan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memungkasi pertarunga­n.

Herry menambahka­n, Hendra/Ahsan memiliki ketenangan, keberanian, dan fokus dalam poin-poin kritis. Apalagi, pasangan tuan rumah sangat tertekan karena bermain di kandang sendiri. Tuntutan harus menang, rupanya, sangat membebani. ”Emas ini menjadi pengobat untuk bangsa. Di tengah situasi politik yang sedang bergolak (pengesahan UndangUnda­ng Pemilihan Kepala Daerah yang baru disetujui DPR, Red), kami akhirnya bisa memberikan kebanggaan untuk masyarakat Indonesia,” tegas Herry.

Harapan Indonesia untuk menambah medali emas di Asian Games masih terbuka hari ini, juga dari cabang bulu tangkis. Ganda campuran terbaik Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan menantang ganda campuran unggulan pertama yang juga pasangan nomor satu dunia asal Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei di partai final. Kemarin Owi/Butet –panggilan akrab Tontowi/Liliyana– menggilas unggulan kedua yang juga pasangan Tiongkok Xu Chen/Ma Jin dengan skor mencolok 21-12 dan 21-10. (*/c10/nw)

 ?? M. AMJAD/JAWA POS ?? PAHLAWAN: M. Ahsan dan Hendra Setiawan meluapkan kegembiraa­n setelah memastikan medali emas kemarin. Pelatih Herry IP dan suporter Indonesia yang hadir di Gyeyang Gymnasium, Incheon, ikut kegirangan.
M. AMJAD/JAWA POS PAHLAWAN: M. Ahsan dan Hendra Setiawan meluapkan kegembiraa­n setelah memastikan medali emas kemarin. Pelatih Herry IP dan suporter Indonesia yang hadir di Gyeyang Gymnasium, Incheon, ikut kegirangan.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia