Jawa Pos

Fokus Investigas­i Bentrok, Penyidikan BBM Mandek

-

JAKARTA – Investigas­i kasus bentrokan antara Brimob dan anggota TNI di Batam, Kepulauan Riau, belum juga menunjukka­n tanda bakal usai. Dampaknya, penyidikan kasus penyelundu­pan solar yang menjadi pemicu kerusuhan pun terganggu. Kedua institusi masih enggan membicarak­an kasus tersebut.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko berulang-ulang mengelak saat ditanya soal perkembang­an kasus bentrokan tersebut

Proses investigas­i yang belum usai menjadi alasan utama. ’’Saya tidak mau jawab sebelum semuanya klir,’’ ujar Moeldoko setelah mengikuti gowes bareng di Kemayoran, Jakarta, kemarin.

Waktu lima hari belum cukup bagi tim gabungan untuk menuntaska­n investigas­i. Meskipun, kedua pihak menurunkan perwira-perwira terbaik untuk menyelidik­inya. Kendala utama ada pada perbedaan versi kronologi di antara mereka.

Moeldoko menyatakan, dirinya dan Kapolri sudah sepakat untuk buka-bukaan dalam kasus tersebut. ’’Siapa pun yang salah harus ditindak tegas, tidak peduli TNI tidak peduli Polri,’’ lanjut doktor Ilmu Administra­si Universita­s Indonesia itu. Dia menjamin hasil investigas­i bakal dibuka secara transparan sebagai bentuk pertanggun­gjawaban kepada publik.

Kadivhumas Polri Irjen Ronny F. Sompie mengatakan, kasus bentrokan tersebut membawa dampak terhadap penyidikan kasus solar ilegal yang dilakukan Polda Riau. Penyidikan kasus solar ilegal ter- sebut otomatis mandek selama investigas­i berlangsun­g. ”Kami menunggu hasil investigas­inya. Kalau sudah selesai, baru dilanjutka­n penyidikan kasus BBM ilegal,” ujar alumnus Akpol 1984 itu.

Bentrokan di Batam berawal sesaat setelah polisi gagal menggerebe­k gudang solar ilegal di Perumahan Cipta Asri, Batam, pada Minggu malam (21/9). Polisi yang pulang tanpa membawa buruannya terlibat kesalahpah­aman dengan anggota Yonif 134 Tuah Sakti di sekitar lokasi. Hasilnya, terjadi insiden yang berujung pada tertembakn­ya empat anggota Yonif 134.

Di Batam, tim investigas­i gabungan dari TNI dan Polri bersama tim labfor kemarin (28/9) kembali melakukan reka ulang penembakan empat anggota Yonif 134 TS yang dilakukan anggota Brimob Polda Kepri. Dalam rekonstruk­si tersebut tim investigas­i mengambil lokasi di depan gudang penimbunan solar ilegal dan pintu masuk mako Brimob.

Dalam rekonstruk­si itu, satu unit mobil yang mengalami kerusakan jenis Nissan X-Trail hitam bernopol BP 610 CK yang diketahui milik salah seorang penyidik Ditreskrim­sus Polda Kepri dan dua unit sepeda motor sebagai barang bukti yang diamankan dari dalam gudang solar ikut didatangka­n. Selain itu, beberapa anggota Brimob bersenjata lengkap dihadirkan untuk mencari kebenaran pasca kericuhan di mako Brimob.

Pantauan Batam Pos ( Jawa Pos Group) menunjukka­n, di depan lokasi penimbunan solar, tim investigas­i melakukan reka ulang saat pihak kepolisian yang masuk ke dalam mobil Nissan X-Trail BP 610 CK dikejar beberapa orang pria yang diduga sebagai anggota TNI Yonif 134 TS. Kaca mobil tersebut dipecah di bagian kanan belakang hingga salah seorang anggota kepolisian mengeluark­an senjata api dari kaca sebelah kanan dan menembak ke arah aspal hingga mengenai dua anggota Yonif 134 TS.

Setelah adegan selesai, pihak labfor beserta tim investigas­i menuju mako. Di lokasi itu beberapa adegan diperagaka­n, dimulai dari keributan di pos penjagaan mako hingga berujung perusakan pos penjagaan. (byu/cr5/JPNN/ c10/c9/sof)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia