Kapal Tenggelam, 9 Orang Hilang
SORONG – Kapal kayu yang ditumpangi 22 orang dari Kampung Deer, Distrik Kofiau, Kabupaten Raja Ampat, tenggelam di perairan Pulau Sagawin Rabu (24/9) pukul 11.30 WIT. Kapal kayu yang berangkat pukul 04.00 WIT itu tenggelam setelah dihantam ombak besar dari arah samping.
Dalam kecelakaan laut itu, 13 penumpang selamat dan 9 penumpang lainnya, termasuk nakhoda, hingga kemarin belum ditemukan. Mereka yang selamat adalah yang berhasil melompat ke laut dan bisa berenang sebelum kapal tenggelam. Meski, mereka harus terombang-ambing di lautan.
Untung, kemudian mereka terdampar di Pulau Gunung Botak yang tak berpenghuni. Tiga penumpang yang selamat, antara lain, masih anak-anak. Mereka ikut dalam kapal tujuan Sorong tersebut.
Korban selamat dalam insiden kapal kayu yang tenggelam dihantam ombak berhasil dievakuasi ke Sorong setelah dijemput tim SAR Sorong Sabtu (27/9). Tiba di Kota Sorong pukul 11.30 WIT, korban selamat langsung disambut keluarga masing-masing di pelabuhan rakyat.
Korban selamat dievakuasi setelah tim SAR mendapat informasi melalui radio milik perusahaan di Pulau Dayang Jumat (26/9) pukul 21.30 WIT. Sebelumnya korban selamat tersebut dievakuasi oleh nelayan yang sedang melaut di sekitar Pulau Gunung Botak ke Pulau Dayang pada pagi harinya.
Salah seorang korban, Krisoly, kepada Radar Sorong ( Jawa Pos Group) menuturkan kronologi musibah yang dialaminya. Menurut dia, kejadian itu bermula saat kapal kayu yang baru pertama berlayar tersebut ditumpangi bersama 21 orang lainnya. Kapal itu berlayar dengan tujuan Sorong untuk mengurus surat-surat izin operasional kapal sebelum dioperasikan.
Awalnya kapal melaju dengan tenang, penumpang di dalam pun memanfaatkannya untuk beristirahat. Namun, memasuki perairan Pulau Sagawin siang hari, kapal mulai dihantam ombak besar yang terus menggerus sepanjang perjalanan. Ombak besar yang menghantam bagian kanan kapal tak mampu dilawan. Akibatnya, kapal terbalik di tengah lautan.
Untuk menemukan sembilan penumpang yang hilang tim SAR yang dikerahkan masih berada di laut, mengelilingi pulau-pulau di sekitar lokasi kejadian. (reg/ JPNN/c10/end)