Puluhan Santriwati Luka-Luka
JAMBI – Kerja bakti Minggu pagi (28/9) di Pondok Pesantren Al Mubarok, Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, berakhir duka. Lantai bangunan panggung setinggi 4 meter itu ambrol. Akibatnya, para santriwati yang sedang bekerja bakti di gedung tersebut berjatuhan bersama dengan reruntuhan lantai yang terbuat dari kayu.
’’Saat itu para santri melakukan gotong-royong rutin sekitar jam setengah sembilan pagi. Mungkin karena kondisi lantai memang lapuk dan santrinya terlalu banyak, makanya jadi ambruk,’’ ungkap Muzani, pengurus Ponpes Al Mubarok. Menurut dia, bangunan yang didirikan pada 1996 tersebut tidak pernah di- perbaiki atau direnovasi.
Asnira, seorang santriwati yang dirawat di Puskesmas Olak Kemang, menyatakan, saat kejadian, dirinya dan teman-temannya membersihkan bagian selasar ponpes tersebut. Tiba-tiba, lantai bangunan itu ambrol. ’’Saya tertindih oleh teman-teman,’’ ujar Asnira yang masih mengalami trauma.
Para santriwati tersebut akhirnya dilarikan ke puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Olak Kemang. ’’Sebagian kami rujuk ke RSUD Raden Mattaher,’’ ungkap Rudi Pardede, kepala Puskesmas Olak Kemang.
Menurut dia, seluruh korban yang dirawat di puskesmas itu hanya mengalami luka ringan dan trauma. Sebanyak 23 korban dirujuk ke RSUD Raden Mattaher, termasuk empat korban yang mengalami patah tulang.
Sesaat setelah kejadian, wakil wali Kota Jambi, wakil gubernur Jambi, dan Kapolda Jambi, meninjau langsung ke lokasi kejadian. Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani menyatakan, Pemkot Jambi akan membantu para korban dan Ponpes Al Mubarok agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terganggu. ’’Ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Saya sudah memanggil kepala dinas PU. Nanti kami bantu perbaikannya,’’ tutur Abdullah Sani.
Sementara itu, Kapolda Jambi Brigjen Pol Bambang Sudarisman mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dengan keberadaan bangunan yang sudah tua dan rapuh. ’’Kondisi bangunan memang sangat memprihatinkan,’’ jelasnya. (iam/JPNN/c23/tom)