Satukan Paguyuban Jawa di Pulau Batam

BATAM – Sport Hall Temenggung Abdul Jamal, Mukakuning, Batam, kemarin pagi (28/9) dipenuhi ribuan warga Jawa yang tinggal di Provinsi Kepulauan Riau. Mereka menghadiri acara halalbihalal Paguyuban Among Wargo Jowo (Punggowo) yang dihelat rutin setiap tahun.

Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Kepri Muhammad Sani, Wagub Kepri Soerya Respationo, Bupati Bintan Ansar Ahmad, Wakil Wali Kota Batam Rudi, Wali Kota Padang Fauzi Bahar, serta Kapolda Kepri Brigjen Arman Depari. ”Saya menyampaikan rasa salut kepada warga Jawa yang hadir, luar biasa ramainya,” kata Muhammad Sani saat memberikan sambutan.

Acara bertema Madeg Mandireg Pribadi Netepi Prawira Tama, Ngrungkebi Ibu Pertiwi ( Tegak Merdeka sebagai Kesatria Sejati Membela Nusa dan Bangsa) itu menghadirkan penyanyi campursari Didi Kempot. Kehadiran penyanyi kelahiran Surakarta tersebut mampu mengobati kerinduan para hadirin terhadap tanah kelahiran.

Wagub Kepri Soerya Respationo yang juga ki lurah Punggowo menyampaikan, warga Jawa memiliki 87 paguyuban di Kota Batam. Dia berharap paguyuban tersebut saling menjaga. ”Mari kita samasama membangun rasa budi luhur ini agar tercipta kenyamanan, khususnya kita yang berada di Kota Batam,” ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan Punggowo selalu menyedot kehadiran ribuan masyarakat Jawa di Kota Batam. Terutama setelah Ki Lurah Soerya Respationo, berhasil duduk sebagai Wakil Gubernur Provinsi Kepri. Pria asal Jogjakarta itu menjadi simbol pemersatu 76 paguyuban Jawa di Batam.

Punggowo yang berdiri 12 September 2004 di Kota Batam merupakan wadah dari paguyuban-paguyuban Jawa yang ada di Pulau Batam dan sekitarnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan silaturahmi warga Jawa dan warga dari daerah lain di Pulau Batam. Dari sekitar 1,2 juta jiwa warga Batam, etnis Jawa merupakan yang paling banyak yakni 27 persen. Sisanya berasal dari Melayu, Batak, Minangkabau, Tionghoa, Bugis, dan Banjar. (cr5/JPNN/c11/tom)