Jawa Pos

Dikirimi Mercon, Musala Hancur

- Milik Rais Syuriah NU MWC Prigen

PASURUAN – Musala milik Rais Syuriah NU MWC Kecamatan Prigen, Mahmudi, di Dusukesamb­en, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, dilempar mercon orang tidak dikenal dini hari kemarin. Selain merusak bangunan, insiden tersebut mengakibat­kan mertua Mahmudi terluka.

Mahmudi mengaku tidak mengetahui secara persis terjadinya peristiwa itu. Sebab, saat kejadian tersebut berlangsun­g, dia tengah tidur. Dia baru tahu bahwa musala di dekat rumahnya rusak setelah mendengar ledakan mercon.

’’Saya tidak tahu peristiwa persisnya Mas. Sebab, malam itu saya tidur. Saya baru bangun setelah mendengar suara ledakan. Setelah saya cek, musala ternyata rusak,’’ jelasnya saat ditemui di rumahnya pagi kemarin. Beberapa bagian musala memang rusak berat. Selain kaca-kaca pecah, plafon tempat ibadah tersebut rontok.

Berdasar keterangan yang diperoleh koran ini, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 kemarin. Yang kali pertama mengetahui kejadian tersebut adalah Yatman, mertua korban. Saat itu lelaki 88 tahun tersebut belum tidur lantaran menunggui makam istrinya yang meninggal 55 hari lalu. Makam berada di sebelah musala.

Ketika mendengar suara mobil yang sedang parkir, Yatman berusaha melihat siapa yang datang dini hari itu. Yatman menuturkan, tiga orang berjaket gelap dan bercelana panjang tampak berjalan menghampir­inya. Namun, ketika Yatman belum sempat mengenali, satu di antara mereka tiba-tiba menaruh mercon yang berukuran besar di teras musala. Yakni, di tempat Yatman duduk.

Sedetik kemudian, duarr! Mercon yang berukuran besar tersebut meledak. Terdengar pula langkah kaki tiga pelaku yang menuju mobil mereka. Yatman yang kaget bukan main spontan berusaha mengejar. Namun, tenaga ringkihnya tidak mampu mengejar mereka. Mereka lebih dulu masuk ke dalam mobil dan meninggalk­an Yatman yang kemudian masuk membangunk­an menantunya, Mahmudi.

’’Pelakunya berjumlah tiga orang. Saya tidak mengenali satu per satu. Saya hanya tahu ciriciriny­a. Yakni, menggunaka­n jaket dan celana panjang. Kejadianny­a berlangsun­g cepat. Mereka langsung kabur setelah meletakkan mercon di depan saya,’’ papar lelaki yang lengannya terluka karena terkena pecahan kaca itu.

Yatman menyatakan pernah tiga kali didatangi tiga orang tidak dikenal sebelum kejadian. Sayangnya, saat dikejar pertanyaan untuk apa dan atas keperluan apa mereka datang, Yatman tidak menjawab.

Menurut Yatman, musala tersebut sudah berdiri sejak 1995. Seperti kebanyakan, selama ini musala itu digunakan mengaji anak-anak remaja sekitar. ’’Kasus ini sama sekali tidak berhubunga­n dengan saya. Sebab, selama ini saya tidak mempunyai musuh. Kalau saya melihat kronologin­ya, target sasarannya sepertinya lebih ke mertua saya,’’ kata Mahmudi berupaya menjelaska­n.

Sementara itu, petugas Polsek Prigen yang mendengar peristiwa tersebut segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Dalam olah TKP itu, petugas juga mengamanka­n beberapa benda sebagai barang bukti. Antara lain, serpihan timba, kertas sisa mercon, hingga serpihan kaca dan plafon. ’’Kasusnya masih kami dalami. Jadi, siapa pelakunya dan apa motifnya belum kami ketahui,’’ pungkas Kapolsek Prigen AKP Suyadi. (zal/aad/JPNN/c20/any)

 ?? ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR BROMO ?? BERANTAKAN: Kondisi kaca pintu, jendela, dan atap musala milik Mahmudi yang rusak.
ZUBAIDILLA­H/JAWA POS RADAR BROMO BERANTAKAN: Kondisi kaca pintu, jendela, dan atap musala milik Mahmudi yang rusak.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia