Jawa Pos

Persebaya Jadi Pemicu Semangat

Tantangan Mitra Kukar Keluar dari ’’Zona Tengah’’ di Delapan Besar

-

Pertahanan menjadi problem terbesar Mitra Kukar. Tetapi, mereka mempunyai barisan depan dan

tengah yang sama-sama tajam. KALAU ada kontestan delapan besar Indonesi Indonesia Super League (ISL) 2014 yang p paling membuat Stefan Hansson penasaran, itu adalah Pers Persebaya Surabaya. Maklum, dua dari lima kekalahan tim asuhan p pelatih asal Swedia tersebut, Mitra Kukar, di fase reguler terjadi saat berhadapan­b dengan juara wilaya wilayah timur tersebut. Bahka Bahkan, Persebaya menjadi satusatun satunya tim yang bisa mencatat doubledo –menang di kandang da dan tandang– atas Mitra Kukar. Persebaya juga merupakan satu-satunya tim ya yang bisa menundukka­n Naga M Mekes –julukan Mitra Kukar– di k kandang musim ini.

’’ ’’Dua kekalahan (dari Persebay baya, Red) itu justru memicu sem semangat kami. Kami tidak ingi ingin kembali dikalahkan mereka p pada pertanding­an selanjutny­a,’’ ucapuc Hansson kepada Kaltim Post ( Jawa P Pos Group).

Kebetulan, Persebaya akan menjadi lawan pertam pertama Naga Mekes di delapan besar pada 6 Oktober di Surabaya. Untuk itu, Hanss Hansson pasti telah menganalis­is secara detail penyebab Bima Sakti dan kawan-kawa kawan-kawan dua kali menjadi pecundang di hadapanhad tim asuhan Rahmad Darmawan t tersebut musim ini.

Tetapi, Han Hansson tentu tidak hanya menyiapkan pas pasukannya untuk menghadapi Persebaya. Sebab, di grup B delapan besar tempat mereka bercokol, Naga Mekes juga akan berduel dengan dua tim asal Bandung, Persib serta Pelita Bandung Raya (PBR).

Kekuatan mutakhir Persib dan PBR saat ini sudah berubah jauh. Di sisi lain, Naga Mekes justru menghadapi sejumlah masalah menjelang terjun di delapan besar.

Yang paling menyolok, untuk tim bertabur bintang dengan kondisi finansial yang tergolong paling sehat, kekuatan Naga Mekes justru tepat berada di ’’zona tengah’’. Mereka adalah ’’tim yang bagus, tetapi tidak sebagus itu.’’

Lihat saja statistik mereka. Untuk urusan membobol gawang lawan, Naga Mekes hanya menjadi tim keempat pengoleksi gol terbanyak di fase reguler. Begitu pula perkara pertahanan. Mitra Kukar adalah tim dengan jumlah kebobolan terbanyak keempat. Nah, dari dua sektor tadi, yang paling merisaukan Hansson adalah pertahanan. Dalam dua laga terakhir fase reguler di kandang sendiri, gawang Naga Mekes dibobol lima kali. Kalau masih sekeropos itu di delapan besar, mereka tentu sulit bersaing menembus babak berikutnya. ’’Pembenahan akansegera­kamilakuka­nuntukmeng­urangi kekurangan tersebut,’’ tutur Hansson.

Untuk sektor depan, meski tidak sesubur Arema Cronus, Persebaya, dan Persib, Hansson masih bisa tersenyum. Sebab, ketajaman duet Herman Dzumafo (9 gol)Anindito Wahyu (8 gol) ditopang penuh barisan gelandang yang tidak kalah subur. Yakni, Zulham Zamrun yang beroperasi dari sayap dan Erick Weeks Lewis yang bermain di belakang duet Dzumafo-Anindito. Masing-masing telah menyumbang­kan enam gol. (ian/ndy/JPNN/c20/ttg)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia