Jawa Pos

Buka Peluang ke London

-

KUALA LUMPUR – Perhatian publik tenis di Asia kian tertuju kepada petenis Jepang Kei Nishikori. Selepas petenis putri Li Na (Tiongkok) undur diri dari dunia tenis, Nishikori makin membuktika­n bahwa dirinya pantas menjadi pujaan baru. Apalagi, dia unjuk diri di Asia ketika meraih gelar juara di Malaysia Terbuka 2014 kemarin (28/9).

Nishikori menyudahi perlawanan Julien Benneteau (Prancis) 7-6 (4), 6-4 dalam pertanding­an 1 jam 47 menit. Kemenangan itu memberinya gelar keenam dalam karir profesiona­l sejak 2007.

’’Saya menunggu kesempatan itu cukup lama. Banyak sekali break point yang terlewatka­n. (Tapi) di game terakhir, dia (Benneteau) terlihat sedikit kelelahan dan saya mengambil peluang itu,’’ ujar Nishikori kepada Associated Press.

Benneteau sebenarnya langganan finalis di Malaysia Terbuka. Kemarin adalah kali ketiga secara beruntun dia bertarung pada babak puncak turnamen ATP Tour di Kuala Lumpur itu. Meski sempat memimpin set pertama dengan mencatat sebuah break, petenis 32 tahun tersebut gagal menjaga momentum di poin-poin penting.

’’Kei bermain bagus di momen-momen kunci. Khususnya di akhir set pertama. Sebenarnya, aku punya beberapa peluang. Tapi, menghadapi petenis hebat seperti dia, peluang-peluang itu menjadi kecil dan kau harus mendapatka­nnya,’’ tandasnya.

Turnamen di Kuala Lumpur tersebut adalah yang pertama setelah Nishikori mencapai final grand slam pertamanya, yakni AS (Amerika Serika) Terbuka. Kemenangan kemarin akan membuka peluang Nishikori untuk tampil pada ATP World Final Tour di London 9–16 November mendatang.

Hingga kini masih tiga petenis yang dipastikan mengisi slot kualifikas­i ATP Finals di London bulan depan. Mereka adalah Novak Djokovic (Serbia), Roger Federer (Swiss), dan Rafael Nadal (Spanyol). (cak/c19/ady)

breakaway.

positionin­g

game

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia