Jawa Pos

Minimal Bisa Samai Guangzhou

-

INCHEON – Indonesia memang meraih dua emas dalam dua hari terakhir Asian Games Incheon 2014. Tetapi, selain hanya berasal dari cabor bulu tangkis (ganda putra dan putri), jumlah itu masih jauh jika dibandingk­an dengan target sembilan emas yang dicanangka­n Kemen pora. Padahal, Asian Games tersisa enam hari lagi.

Dari target sembilan emas tersebut, hanya bulu tangkis yang telah memenuhiny­a. Bulu tangkis bahkan masih menyimpan asa menambah satu emas melalui nomor ganda campuran via Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang bertanding di final hari ini (29/9).

Namun, itu tidak akan mampu menutup kegagalan empat cabor yang telah menyelesai­kan perjuangan di Incheon. Empat cabor tersebut adalah angkat besi, wushu, rowing, dan equestrian. Masing-masing gagal memenuhi target sekeping emas.

Wushu hanya menghasilk­an dua perak. Lalu, equestrian satu perunggu. Angkat besi satu perak dan satu perunggu. Sementara itu, rowing satu perunggu. Kejutan datang dari sepak takraw yang mampu menyumbang dua perunggu melalui beregu putra-putri.

Sadar banyak cabor andalan emas yang meleset, Chef De Mission (CDM) Indonesia Ade Lukman berusaha realistis. ’’Mustahil mencapai target. Tapi, kami tetap optimistis untuk terus mengejar tambahan emas lagi,’’ ucapnya saat ditemui di Gyeyang Gymnasium kemarin (28/9).

Ade yang baru empat hari menjabat CD dengan menggantik­an Suwarno itu menilai, masih ada peluang bagi Indonesia untuk menambah tiga sampai empat emas. Selain dari Owi/Butet –sapaan akrab Tontowi/ Liliyana– asa tersebut diharapkan datang dari boling nomor team of five, kemudian soft tennis beregu putra, serta nomor sepeda BMX putri via Elga Kharisma.

Ade juga menyatakan, raihan Asian Games Incheon yang berada di bawah Asian Games Guangzhou 2010 dengan empat emas sejatinya bisa diperdebat­kan. Jika melihat cabor yang meraih emas di Guangzhou, tiga di antaranya merupakan kontribusi cabor perahu naga yang tidak dilombakan di Incheon.

Satu emas lainnya di Guangzhou disumbangk­an ganda putra Hendra Setiawan/M. Ahsan yang kemarin berhasil mempertaha­nkan prestasi mereka. ’’Kalau mau realistis, bisa menyamai raihan empat tahun lalu (empat emas, Red) sudah bagus,’’ tandas Ade.

Sementara itu, cabor-cabor yang masih berkompeti­si dan ditarget emas siap memberikan usaha maksimal. Boling team of five, misalnya. Dari nomor yang pada 2010 meraih perak itu, Singgih Gunawan, manajer tim boling, menyatakan bahwa kans meraih medali lebih terbuka di sektor putri. (*/ dra/c19/dns)

 ?? HOTLI SIMANJUNTA­K/EPA ?? DI LUAR TARGET: Tim beregu putri sepak takraw Indonesia yang meraih medali perunggu berpose di Buncheon Gymnasium kemarin. Sepak takraw tanpa target medali di Incheon.
HOTLI SIMANJUNTA­K/EPA DI LUAR TARGET: Tim beregu putri sepak takraw Indonesia yang meraih medali perunggu berpose di Buncheon Gymnasium kemarin. Sepak takraw tanpa target medali di Incheon.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia