Jawa Pos

Makin Waspada ISIS Jelang AFTA

-

SURABAYA – Era pasar bebas (ASEAN Free Trade Area/AFTA) memunculka­n sejumlah tantangan besar. Termasuk, peluang penyebaran gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Hal itu mengemuka dalam seminar internasio­nal di Graha Sawunggali­ng kemarin (28/9).

Seminar yang diselengga­rakan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim tersebut menghadirk­an Mohammad Tay. Dia adalah profesor dari Universita­s Lebanon. Selain itu, ada Dekan Ilmu Sosial Politik Universita­s Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Dr Akhmad Muzakki.

”ISIS itu produk impor. Ciri AFTA itu perdaganga­n bebas. People mobilityny­a bakal besar. Harus waspada masuknya ISIS,” jelas Muzakki di hadapan ratusan peserta. Seminar tersebut di- hadiri sejumlah tokoh agama.

Muzakki yang juga sekretaris PW NU Jatim itu mengajak semua pihak agar berupaya mencegah penyebaran ISIS. Sebab, dengan AFTA, Indonesia, khususnya Surabaya, menjadi tempat pertemuan berbagai etnis. Karena itulah, kota ini berpotensi menjadi sasaran empuk.

Persoalan kesenjanga­n sosial dan ekonomi bisa memicu tumbuh suburnya paham membahayak­an itu. ”Orang yang tidak ada harapan hidup bisa mudah terpengaru­h. Ada janji masuk surga langsung ikut,” katanya.

Tay mengingatk­an, meski ISIS hanya beranggota sekitar 40–50 ribu orang, mereka diperkuat persenjata­an lengkap. Para pemimpin ISIS adalah mantan pelaku kriminal dan perampok jalanan. Karena itu, mereka tidak pantas untuk diikuti. Tay menyebut, ISIS selalu mengincar para pemuda. Sebab, golongan tersebut mudah menerima perubahan.

”Saya datang dari negara yang sangat terdampak. Saya turut berdoa semoga Indonesia aman dari ISIS,” ujar Tay. (nir/c7/hud)

 ?? MUNIROH/JAWA POS ?? BAGI PENGALAMAN: Mohammad Tay
MUNIROH/JAWA POS BAGI PENGALAMAN: Mohammad Tay

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia