Curi Motor, Tewas Diganyang Massa
SURABAYA – Bukan hanya polisi yang geregetan dengan maraknya pencurian dan perampasan motor. Masyarakat yang sering jadi korban jelas lebih marah. Itu terbukti kemarin pagi (28/9).
Diyanto alias Yanto, 35, asal Desa Girirejo, Nganjuk, kehilangan nyawa di tangan massa. Pria yang tinggal di daerah Kedurus itu tepergok saat mencuri motor milik seorang (PNS) TNI.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pukul 06.00 korban Haryono memanasi mesin Honda Revo di halaman rumahnya di Perumahan Kota Baru Driyorejo, Gresik. Sesaat kemudian, dia masuk ke dalam rumah. Nah, kesempatan itu dimanfaatkan pelaku untuk membawa kabur motor korban.
’’Baru manasin motor, terus ditinggal masuk sebentar. Pas keluar, pemilik lihat motor dibawa pelaku,’’ ujar Kapolsek Lakarsantri Kompol H.T. Harahap.
Hariyono pun langsung mengejar pelaku. ’’ Tapi, dia kehilangan jejak,’’ terang Harahap. Korban lantas berinisiatif menyanggong pelaku di sekitar perbatasan Driyorejo, Gresik, dan Bangkingan (Lakarsantri).
Ternyata prediksinya benar. Tak lama menyanggong, Hariyono melihat pelaku melintas dengan mengendarai motornya. Dia lantas mengejar dan menghentikan Yanto di Jalan Raya Tlogo Tanjung, Bangkingan, Lakarsantri. Namun, pelaku melawan dan berusaha kabur. Korban pun meneriakinya maling. Teriakan tersebut didengar warga, yang lantas ikut mengejar dan mengepung pelaku.
Akhirnya, Yanto tertangkap dan menjadi bulan-bulanan warga. Dia pun tewas. ’’Setelah pelaku meninggal, warga melaporkan kejadian itu kepada kami,’’ ungkap Harahap.
Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia bahkan telah menerjunkan tim identifikasi untuk melakukan olah TKP.
(laz/c20/ib)
’’Warga cukup beringas. Korban menderita banyak luka, terutama di bagian kepala,’’ ungkap perwira kelahiran Surabaya itu. Polisi juga menemukan banyak balok dan batu yang diduga dipakai warga untuk menghajar pelaku.
Jasad pelaku pun langsung dibawa anggota Polsek Lakarsantri ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk keperluan visum. ’’Kami hanya BAP penemuan mayat. Korban curanmor kita arahkan untuk melapor ke Polsek Driyorejo,’’ katanya.
Sementara itu, ditemui di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Mardi, paman pelaku, terkejut mendengar kabar keponakannya telah meninggal. ’’Saya justru mendapat kabar dari keluarga di Nganjuk. Terakhir saya ketemu Lebaran lalu,’’ ucap pria paro baya yang tinggal di Surabaya tersebut.
Yanto yang punya satu anak semula menetap di Banyuwangi bersama istrinya. Saat istrinya menjadi TKW di Malaysia, Yanto mengadu nasib di metropolis. Setelah divisum dan dimandikan, jenazah Yanto dibawa pulang ke kampung halamannya. (shy/c17/ib)