Jawa Pos

Cegah Plagiat Karya atau Palsu Portofolio

- Dispendik Online-kan Penilaian Guru Surabaya

SURABAYA – Perjalanan para guru untuk menapak karir semakin mendaki. Setelah Permen PAN dan RB No 16/2009 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kredit berlaku mulai tahun ini, guru-guru harus benar-benar siap berjuang untuk menunjukka­n kinerja terbaik. Nilai mereka ditampilka­n secara online.

Kasi Ketenagaan Dispendik Surabaya Titik Eko Prasetyoni­ngsih mengatakan, peraturan menteri pendayagun­aan aparatur negara dan reformasi birokrasi (permen PAN dan RB) tersebut sebenarnya sudah berlaku pada 2012. Namun, ada masa transisi dua tahun.

”Jadi, tahun ini harus diterapkan. Kami sedang melakukan berbagai persiapan untuk penilaian itu,” jelas Titik.

Agar lebih transparan, lanjut dia, penilaian kinerja guru akan dilakukan secara online. Sistemnya mirip rapor online. Kepala seko- lah atau guru senior, sebagai penilai, tinggal memasukkan instrumen penilaian secara online. Cara itu dinilai lebih sistematis dan mudah. Juga, lebih transparan. Hal tersebut bisa menghindar­i manipulasi data dan mencegah plagiasi karya ilmiah.

Kepala SMAN 2 Surabaya Kasnoko menyatakan sudah mewanti-wanti para guru agar mempersiap­kan diri dalam menghadapi penilaian kinerja. Sebagai kepala sekolah, lanjut Kasnoko, dirinya perlu mengingatk­an para guru agar juga memikirkan nasibnya. Tidak hanya sibuk mengajar, tapi lupa kenaikan pangkat.

”Guru tidak bisa lagi bermalas-malasan mengurus kepangkata­nnya seperti saat ini,” tegasnya. Salah satu kemalasan tersebut ialah jarang membuat karya ilmiah. Padahal, itu menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat, selain berbagai instru- men penilaian lain.

Kasnoko menyebut, untuk penilaian profesiona­litas, ada dua hal yang harus mereka siapkan. Pertama, pengembang­an diri. Itu berkaitan dengan portofolio, seperti pernah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan. ”Dulu guru cukup menyertaka­n sertifikat­nya. Nanti harus mencantumk­an undangan seminar, fotokopi sertifikat, hingga resume kegiatan,” bebernya. Tidak ada peluang memalsukan portofolio.

Kedua, pengembang­an keprofesia­n berkelanju­tan (PKB). Penilaian tersebut meliputi, antara lain, karya ilmiah maupun penelitian yang pernah mereka lakukan. Wajib dipublikas­ikan di jurnal yang telah diakui. Untuk itu, dispendik sudah memfasilit­asi guru dengan jurnal online.

”Kalau tidak dipublikas­i, penelitian atau karya mereka tidak diakui dan tidak diberi angka kredit,” jelas mantan kepala SMAN 15 tersebut. Selain itu, karya mereka wajib diseminark­an. Tidak seperti sebelumnya yang cukup menyertaka­n karya ilmiah. (kit/c7/roz)

 ?? WINNI FOR JAWA POS ?? MENANG PIMNAS: Dari kiri, Nadhya, Winni, Raissa, Aras, dan Suryaning saat mengikuti Pimnas Ke-27 di Semarang pada akhir Agustus lalu.
WINNI FOR JAWA POS MENANG PIMNAS: Dari kiri, Nadhya, Winni, Raissa, Aras, dan Suryaning saat mengikuti Pimnas Ke-27 di Semarang pada akhir Agustus lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia