Jawa Pos

Tambang Freeport Stop Sepekan

- Buntut Kecelakaan di Grasberg, Papua

JAKARTA – Kementeria­n Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menghentik­an sementara kegiatan produksi di tambang terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Papua. Hal itu merupakan respons kecelakaan yang terjadi pada 27 September lalu. Selama penghentia­n sementara, kementeria­n dan tim lain bakal menginvest­igasi terjadinya kecelakaan tersebut.

Direktur Teknik dan Lingkungan Kementeria­n ESDM Bambang Susigit menyatakan, pihaknya telah mengirim empat inspektur tambang (IT) ke lokasi tambang emas terbesar di dunia itu. Hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu kronologi dan penyebab kecelakaan itu. ’’Langkah pertama tentu melokalisa­si lokasi kecelakaan. Kemudian, kami akan mengevalua­si semua aspek safety dan menghentik­an produksi sampai inspektur tambang selesai menginvest­igasi,’’ jelasnya di Jakarta kemarin (29/9).

Saat ini inspektur tambang masih berkonsoli­dasi dengan pengawas sehingga belum menyentuh investigas­i penyebab kecelakaan tersebut. Karena itu, pihaknya tak bisa tergesa-gesa memberikan sanksi kepada PTFI. Sebab, bila kinerja PTFI terganggu, bakal muncul dampak signifikan terhadap penerimaan negara dan ekonomi setempat.

’’Freeport itu produksiny­a besar, karyawan banyak, teknologi tinggi. Jadi, kami belum bisa ambil kesimpulan. Kami harus menuggu hasil investigas­i inspektur tambang. Kalau Freeport ditutup, keuangan negara pasti terganggu,’’ jelasnya.

Soal investigas­i, dia menilai bahwa prosesnya tak akan memakan waktu lama. Sebab, kecelakaan kali ini terjadi di tambang terbuka Grasberg yang mudah diakses. ’’Mungkin seminggu karena tambang terbuka jadi lebih sederhana,’’ tuturnya.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communicat­ions PTFI Daisy Primayanti menjelaska­n detail insiden tersebut. Menurut dia, kecelakaan itu terjadi pukul 07.24 WIT. Insiden tersebut melibatkan mobil biasa yang berisi delapan orang penumpang dan seorang pengendara dengan haul truck bernomor HT#220-CAT785 yang dikendarai seorang operator.

’’Di antara sembilan orang di kendaraan ringan, lima pekerja tambang telah diselamatk­an dan dievakuasi ke Rumah Sakit Tembagapur­a dalam kondisi selamat. Namun, empat orang lainnya dinyatakan meninggal dan dibawa ke Rumah Sakit Tembagapur­a,’’ ungkapnya.

Kecelakaan di area pertambang­an PTFI tersebut terus menjadi sorotan karena bukan yang pertama. Sebelumnya, terjadi kecelakaan tanah longsor di area West Muck Bay, area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, pada 12 September. Hal itu mengakibat­kan reruntuhan material yang terdiri atas bebatuan dan tanah yang menimbun area pertambang­an.

’’Sebagian badan dari alat jumbo drill di lokasi kejadian turut tertimbun. Ketika peristiwa terjadi, ada dua pekerja di lokasi itu. Yakni, operator jumbo drill bernama Brad Skinner dan operator tambang bernama Boby Hermawan. Brad berhasil menyelamat­kan diri dari reruntuhan. Namun, Boby tidak dapat menyelamat­kan diri,’’ jelasnya.

Soal insiden itu, Bambang menyatakan bahwa pihaknya sekaligus mengkaji kekuatan bebatuan di tambang bawah tanah. Karena itu, dia masih menunggu hasil investigas­i untuk diteruskan sebagai keputusan. ’’Freeport itu memang kompleks. Kajian bebatuan harus dilakukan tim independen,’’ jelasnya. (bil/c22/oki)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia