Jawa Pos

Aktivitas Ringan sejak Dirawat Inap

-

ORANG sakit selalu disarankan banyak istirahat. Demikian pula penderita payah jantung. Padahal, olahraga menjadi satu komponen yang bermanfaat. Sebab, terlalu banyak berdiam diri tanpa aktivitas pun rentan memicu stres.

Dokter Meity Ardiana SpJP FIHA menyatakan, berolahrag­a memberikan keuntungan yang meningkatk­an kemampuan penggunaan oksigen. Kondisi itu berkaitan dengan energi pada pekerjaan otot. Meski demikian, tidak semua olahraga boleh dilakukan untuk penderita payah jantung.

Meity mengungkap­kan, pemilihan olahraga disesuaika­n dengan status klinis. ’’Jika hal ini dilakukan secara rutin, biaya rawat inap dan angka kematian dapat berkurang,’’ ujar spesialis jantung dan pembuluh darah yang berpraktik di National Hospital Surabaya tersebut.

Ada beberapa cabang olahraga yang dapat dilakukan pasien payah jantung. Antara lain, bersepeda, renang, joging, senam aerobik, dan yoga. Dengan catatan, olahraga dilakukan dengan kecepatan yang lambat dan di permukaan datar. ’’Sesi ini pun tidak dilakukan secara langsung. Harus bertahap dan rutin. Yang tidak kalah penting, harus sesuai dengan anjuran dokter,’’ paparnya.

Menurut Meity, olahraga mempunyai banyak fase. Untuk tahap awal, pasien dapat beaktivita­s ringan seperti makan sendiri atau latihan berdiri duduk-berdiri duduk. ’’Tahap awal biasanya kami mulai ketika pasien rawat inap di rumah sakit. Harapannya, mereka bisa mandiri dan dapat dilakukan di rumah,’’ ungkapnya.

Kemudian, fase perbaikan. Untuk tahap tersebut, pasien diperboleh­kan menggu- nakan sepeda statis dan treadmill. ’’Jika tahap ini sukses dilakukan secara rutin dan tidak ada masalah pada jantung, bisa lanjut ke fase pemelihara­an,’’ tutur Meity. Pada fase ketiga, pasien diperboleh­kan jalan-jalan di sekitar rumah dan joging semampunya.

Alumnus FK Unair Surabaya itu menegaskan, olahraga harus segera dihentikan jika pasien merasa badannya tidak enak. ’’Biasanya, yang sering terjadi pasien merasa perut kembung, mengi (sesak napas), atau denyut nadi mencapai 100 kali per menit,’’ katanya.

Selain itu, Meity mengungkap­kan, olahraga hendaknya menghindar­i daerah yang terlalu panas atau terlalu dingin. Juga, pakaian olahraga yang dikenakan dianjurkan yang longgar. ’’Dengan keadaan jantung yang kurang sehat, minum air jangan berlebihan,’’ jelasnya. (cik/c15/nda)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia