Jawa Pos

Terancam Ambruk, Disangga Kayu

- SDN Gunungsari Memprihati­nkan

MOJOKERTO – Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunungsari, Kecamatan Dawarbland­ong, sungguh memprihati­nkan. Minimnya lokasi belajar diperparah keberadaan lokal yang nyaris ambruk. Salah satu lokal pun nyaris ambruk dan hanya disangga satu tongkat kayu.

Kondisi demikian sudah berlangsun­g setahun lebih. Keberadaan lokal di sekolah yang pernah berada dalam kawasan daerah tertinggal itu tergolong minim. Hanya ada 10 lokal dari kebutuhan 12 lokal.

Lokal tambahan berukuran sempit sempat dibangun di samping sekolah, hasil urunan wali siswa setempat. Namun, lokal tersebut belakangan tak berjalan efektif bagi kegiatan pembelajar­an.

Mayoritas bangunan sekolah berusia lanjut. Bangunan utama dengan sejumlah lokal bikinan 35 tahun silam. Di sisi timur sekolah terdapat bangunan tiga lokal lawas. Kondisi salah satunya memprihati­nkan. Sama sekali tidak ada plafon karena kuda-kuda lokal telah bergeser dan nyaris roboh. Hal itu membuat plafon jatuh. Kini siswa belajar dengan kondisi langit-langit terbuka.

Lokal di kelas III-A tersebut terbilang miris. Sebab, struktur bangunan atap kini hanya disangga satu tongkat kayu besar. Itu digunakan untuk menopang atap yang posisinya bergeser. Sementara itu, dinding-dindingnya retak di beberapa sisi. ”Bangunan itu sudah berumur 35 tahun, tidak pernah direhab,” ungkap Wijanto, guru kelas setempat.

Wijanto yang juga alumnus sekolah tersebut menambahka­n, sekolah juga kekurangan mebel. Jumlah bangku dan kursi yang dimiliki sekarang tak mencukupi. Sebab, mebel sekolah merupakan mebel yang sama ketika sekolah itu didirikan. Sehingga kini tidak layak pakai dan jumlahnya kurang. ”Mebel yang kami gunakan tidak pernah diganti. Itu bersamaan dengan pendirian sekolah,” bebernya.

Sejauh ini pengurus sekolah mengaku telah beberapa kali didatangi pihak dari Dinas Pendidikan Mojokerto. Bahkan, sekolah juga sempat didatangi supervisor untuk melihat kondisi bangunan yang nyaris ambruk tersebut. Sekolah juga dijanjikan mendapat bantuan rehabilita­si. ”Rencananya begitu. Tapi, realisasin­ya kapan, kami tidak tahu,” ucap Wijanto yang juga bendahara sekolah.

Sekolah yang memiliki tiga bangunan utama tersebut punya bangunan utama yang berada persis di bagian tengah menghadap lapangan. Bangunan utama pernah direhab pada 1985. Sementara sekarang sekolah mendapat bantuan swakelola untuk pembanguna­n perpustaka­an. Sedangkan lapangan setempat masih berupa tanah liat berdebu.

Di SDN Gunungsari terdapat 120-an siswa. Sekolah tersebut merupakan hasil merger SDN Gunungsari 1 dan SDN Gunungsari 2. (fen/yr/JPNN/c9/bh)

 ?? FENDI/JAWA POS RADAR MOJOKERTO ?? BERBAHAYA: Selain siswa belajar dengan duduk di lantai, plafon ruang kelas SDN Gunungsari hanya disangga kayu.
FENDI/JAWA POS RADAR MOJOKERTO BERBAHAYA: Selain siswa belajar dengan duduk di lantai, plafon ruang kelas SDN Gunungsari hanya disangga kayu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia