Jawa Pos

Dengan atau tanpa Ibra, PSG Tetap Bahaya

-

Kedua, PSG datang ke Liga Cham pions bukan sebagai jawara kompetisi domestik. Klub yang saat itu ditangani pelatih Carlo Ancelotti tersebut hanya berstatus runner-up Ligue 1 di bawah Montpellie­r.

Alasan ketiga, PSG kembali ke Liga Champions untuk kali pertama dalam delapan tahun. Namun, sekarang semuanya berbeda. ”Saat ini kami berada dalam level yang sama dengan Barcelona dan Real Madrid,” tegas gelandang kreatif PSG Javier Pastore kepada Goal.

Pastore tidak berlebihan. Ya, PSG kini telah menjelma menjadi salah satu raksasa Prancis. Mereka memenangi dua gelar Ligue 1, satu Coupe de la Ligue, dan dua Trophees des Champions. Mereka juga telah mencapai stabilitas baru di bawah asuhan Laurent Blanc, pelatih asal Prancis yang kebetulan juga pernah memperkuat Barca saat masih aktif bermain.

Karena itu, tidak ada alasan bagi PSG untuk kembali tersingkir di Liga Champions. Setelah bermain seri 1-1 melawan Ajax Amsterdam di laga perdana, hanya kemenangan yang bisa menggarans­i peluang mereka lolos dari fase grup. Sebab, Barca sudah mengoleksi satu victory. Sementara itu, pada waktu yang sama, Ajax melawan klub terlemah grup F APOEL Nicosia.

Masalahnya, PSG sedang tidak full team. Bek Thiago Silva dan winger Ezequiel Lavezzi terkapar gara-gara cedera hamstring. Sedangkan sang superstar Zlatan Ibrahimovi­c diragukan bisa tampil maksimal. Dia mengalami cedera minor di bagian tumit. ”Kami punya harapan dia (Ibrahimovi­c) bisa tampil,” kata Blanc.

Cedera itu memang bukan tipe cedera yang membuat pemain terkapar berminggu-minggu. Namun, rasa sakit yang ditimbulka­n pasti sangat mengganggu Ibra, panggilan Ibrahimovi­c. Itulah sebabnya Blanc menepikan Ibra di dua laga terakhir Ligue 1 agar bintang asal Swedia tersebut bisa segera pulih.

Ibra memang andalan utama PSG untuk bisa mengalahka­n Barca. Meski musim ini dia bakal berulang tahun ke- 33, belum ada yang menandingi kontribusi­nya untuk klub. Dalam lima laga di Ligue 1, Ibra sudah mencetak lima gol. Saat melawan Rennes (13/9), dia bahkan mencetak hat-trick.

Tanda tanya kepastian tampilnya Ibra tentu saja disyukuri kubu lawan. Blaugrana –julukan Barca– menganggap ketiadaan mantan pemainnya tersebut sebagai berkah. ”Itu bakal menjadi kerugian yang luar biasa bagi mereka,” kata entrenador Barca Luis Enrique.

Kondisi Barca jauh lebih baik daripada PSG. Hampir semua pemain siap diturunkan. Satu- satunya pemain yang tak bisa mereka turunkan hanyalah Rafin ha yang mengalami cedera otot.

Daftar cedera pemain lainnya tak signifikan karena tidak menjadi andalan Enrique di laga-laga belakangan ini. Yakni kiper ketiga Jordi Masip (jari retak) dan Luis Suarez. Nama terakhir masih menjalani sanksi larangan bertanding sebagai buntut insiden ”ciak” bahu terhadap bek Italia Giorgio Chiel- lini di Piala Dunia 2014.

Barca kini juga masih menjalani ”bulan madu” bersama Enrique. Gawang mereka belum bobol selama enam pekan Liga Primera bergulir. Skuad mereka juga lebih bugar berkat kebijakan rotasi yang dijalankan pelatih 44 tahun tersebut. Bahkan, di laga terakhir domestik, mereka menghancur­kan Granada enam gol tanpa balas.

Tapi, Enrique tidak ingin menganggap PSG sebelah mata. Menjelang laga berlangsun­g, dia sudah mempelajar­i karakter lawan. ”Saya sudah melihat beberapa laga mereka. Termasuk saat seri melawan Ajax. Mereka adalah tim yang bisa menjuarai Liga Champions,” kata Enrique.

Pelatih asli Asturias itu yakin PSG bakal tetap menjadi ancaman meski tanpa Ibra. ”Benar bahwa mereka mengandalk­an Ibra. Tapi, mereka punya banyak solusi di lapangan. Mereka masih bisa memainkan Edinson Cavani,” tutur mantan pemain Barca dan Real Madrid tersebut. (aga/c9/ca)

 ?? PETER POWELL/EPA ?? KUAT: Pemain Chelsea Eden Hazard terjatuh saat melawan Burnley di ajang Premier League.
PETER POWELL/EPA KUAT: Pemain Chelsea Eden Hazard terjatuh saat melawan Burnley di ajang Premier League.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia