Proyek-Proyek Terancam Tak Rampung
SURABAYA – Sejumlah proyek dan fasilitas publik yang sudah dialokasikan dalam APBD 2014 terancam gagal. Sebab, hingga September, program tersebut belum tergarap sama sekali. Itu menambah sorotan terhadap APBD yang serapannya minim.
Dari 70 persen total anggaran APBD untuk pembangunan infrastruktur, hingga kini laporan kemajuannya masih di bawah 10 persen. Padahal, beberapa di antaranya proyek-proyek gede. Misalnya, pembangunan frontage road (jalur penyangga) di Jalan A. Yani.
Pada sisi barat, tercatat empat paket proyek. Di sisi timur tinggal sepaket proyek. Tetapi, hingga awal bulan ini, laporan kemajuan jalur pendukung Jalan A. Yani itu masih nihil. ”Juga ada proyek pembangunan jalan di kawasan Keputih yang hingga kini belum terealisasi,” kata Anggota DPRD Surabaya Reni Astuti.
Selain itu, banyak proyek yang hingga kini tidak kunjung terwujud gara-gara belum ditenderkan. Ada 39 proyek yang nyantol gara-gara masalah tersebut. Yang paling banyak adalah proyek pavingisasi jalan lingkungan. Ada juga dua proyek jalur pedestrian di Jl Mayjen Sungkono (seberang Taman Makam Pahlawan) serta Jl Margomulyo.
Tidak hanya pembangunan fisik, sejumlah pembangunan fasilitas publik yang sudah diplot dalam APBD 2014 juga belum berlangsung. Bahkan, beberapa lelang proyek hingga kini belum selesai. Misalnya, pembangunan gedung tipe C untuk instalasi pengolahan air limbah di enam puskesmas. Hingga hari ini proses lelang proyek dengan alokasi dana Rp 200 juta per unit itu tidak kunjung rampung.
Pembangunan sejumlah fasilitas sekolah mengalami hal sama. Contohnya, pembangunan gedung di SMP Sememi Barui senilai Rp 2,1 miliar atau pembangunan gedung tipe B di SDN Dukuh Kupang. ”Dari catatan kami, lebih dari 10 program pembangunan gedung mengalami hal seperti ini,” imbuh anggota DPRD Herlina Harsono Njoto.
Herlina mengatakan, idealnya, seluruh proyek tersebut sudah berjalan saat ini. Sebab, masa penggunaan anggaran tahun ini tinggal dua bulan lagi. ”Karena itu, masalah ini akan coba kami klarifikasi ke dinas-dinas terkait,” katanya.
Sementara itu, pemkot menyebut bahwa cukup banyak persoalan yang membuat sejumlah proyek yang masuk dalam APBD 2014 tersebut belum tergarap. Mulai proses lelang yang harus sesuai prosedur hingga masalah sosial. ”Untuk lelang misalnya, kami harus hati-hati. Sebab, jika tidak, malah nanti bermasalah,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati.
Meski demikian, Erna tetap optimistis bahwa program-program infrastruktur itu bisa selesai sebelum akhir tahun. ”Sebab, mayoritas sudah selesai lelangnya,” katanya.
Kabaghumas M. Fikser juga yakin bahwa serapan anggaran pemkot tahun ini tetap maksimal. ”Saat ini semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah, Red) terus berupaya untuk menyelesaikan,” katanya. (ris/c6/dos)