Sisi Timur Tak Selesai Akhir Tahun
SURABAYA – Proyek pengerjaan frontage road (FR) sisi timur Jalan Ahmad Yani semestinya bisa tuntas pada tahun ini. Namun, lantaran ada keterlambatan memulai pengerjaan, proyek itu harus dilanjutkan tahun depan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Purnawati mengatakan, keterlambatan tersebut bukan ulah pemenang proyek. Itu terjadi murni lantaran proses pembahasan lahan yang tak kunjung selesai. ”Karena menunggu izin dari presiden, molor dua bulan dari jadwal semula,” ungkap dia.
Erna menuturkan, kontraktor proyek senilai Rp 9,1 miliar tersebut akan diberi dispensasi. Bentuknya, mengurangi jenis pekerjaannya. ”Misalnya, pengerjaan tidak termasuk pengaspalan,” ujar dia.
Sementara itu, FR sisi barat masih dikerjakan. Sejumlah lokasi pengerjaan yang terlihat di sebelah barat Jalan Ahmad Yani itu ditargetkan harus selesai pada akhir tahun. Lokasi tersebut, antara lain, depan Royal Plaza, showroom mobil, hingga dekat masjid depan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Selain itu, ada lokasi pengerjaan di depan kantor dinas perhubungan lalu lintas dan angkutan jalan serta depan Carrefour.
Titik lain yang sedang dalam pengerjaan adalah selatan SPBU milik Primkoppal, Jalan A. Yani. Tapi, di tengah-tengah lokasi tersebut ada tiang listrik. Pekerja pun tak bisa leluasa untuk menggarap lahan itu. Buktinya, di sekitar tiang listrik tersebut masih ada tanah yang belum dibongkar.
Aditya Neviadi, pengawas proyek dari PT Bayu Kahuripan, berharap tiang listrik itu bisa segera dipindahkan. Dia pun sudah melaporkan tiang tersebut ke Pemkot Surabaya. ”Kalau bisa dipindah lebih cepat tentu lebih baik,” katanya di lokasi proyek.
Dia menuturkan, pengerjaan lahan yang masuk Jalan Gayungan Pasar itu dimulai sebulan lalu. Penggalian lahan juga kerap terhalang pipa atau kabel yang tertanam. Namun, persoalan itu bisa segera selesai dengan koordinasi dengan Pemkot Surabaya. ”Kami biasanya hubungi dinas atau PDAM. Lalu, mereka ke sini,” katanya.
Erna menyebutkan bahwa pemindahan tiang listrik itu sudah masuk rencana DPUBMP. Mereka telah berkoordinasi dengan PLN. ”Pertengahan bulan depan baru bisa dipindahkan,” katanya. (jun/c10/dos)