Konsentrasi Tunggakan Wajib Pajak
TANDES – Tingginya penyerapan pajak di Kecamatan Tandes tidak membuat aparat di lingkungan setempat berpuas diri. Sebab, masih ada tunggakan pajak yang belum terselesaikan. Potensinya pun bisa mencapai miliaran rupiah.
Camat Tandes Ahmad Daya Prasetyono menjelaskan, penggarapan pajak memang bukan kewenangannya. Namun, menyadarkan masyarakat untuk taat pajak secara tidak langsung menjadi tanggung jawabnya. ’’Karena itu, kami tidak diam dalam menyikapi persoalan ini,’’ ucapnya.
Sebelumnya, penyerapan pajak mencapai Rp 12 miliar. Angka itu bisa lebih besar ketika semua lini terserap. Namun, tetap saja ada tunggakan dari wajib pajak yang belum melaksanakan kewajiban.
Di wilayah lain seperti Sukolilo, tunggakan pajak bumi dan bangunan warga cukup tinggi. Terutama untuk tanah oloran di wilayah laut. Sebenarnya, fenomena tersebut menjadi permasalahan warga. Tetapi, hingga kini belum ada solusi.
Tanah oloran di laut berbentuk pertambahan. Nilai produksinya lemah. Sebab, kadar air sudah tidak bagus lagi untuk budi daya ikan maupun udang. Akibatnya, warga tidak mendapatkan masukan dari tanah oloran tersebut. Meski begitu, mereka tetap menanggung beban pajak.
Setiap tahun tunggakan pajak untuk tanah oloran mencapai ratusan juta rupiah. Dulu pernah ada upaya penghapusan pajak untuk tanah oloran. Namun, belum ada hasil jelas dari usaha tersebut.
Daya Prasetyono tidak ingin masalah itu terjadi di wilayahnya. Tunggakan pajak yang tertumpuk dari tahun ke tahun akan menjadi beban warga. Ketika datang tagihan, warga akan sulit membayarnya. ’’Kami menginventarisasi siapa saja yang nunggak. Selanjutnya, mereka kami beri pemahaman,’’ jelasnya.
Apalagi, sebagian besar di wilayahnya berupa tanah aktif. Artinya, nilai jual objek pajaknya tinggi. Ketika warga nunggak, beban yang ditanggung cukup besar. Jangan sampai hal itu menjadi kendala dari aspek ekonomi.
Penekanan pajak, kata Daya, bukan maksud untuk menekan warga. Tetapi lebih pada penyadaran sebagai warga negara yang baik. Juga, menghindari terjadinya permasalahan di kemudian hari. ’’Itu target kami,’’ tegasnya. (riq/c15/tia)