Jawa Pos

Ubah Bully Jadi Inspirasi

-

NASIB jadi orang minoritas emang sering di- bully, apalagi kalau di lingkungan cuma sedikit orang yang seetnis dengan kita. Pas zaman sekolah SD sampai SMP, aku sering banget tuh jadi bahan intimidasi teman-teman, he he. Sebab, mayoritas yang sekolah di sana adalah pribumi, sedangkan aku dari etnis Tionghoa. Tapi, nggak pernah aku masukin hati kalau ada teman yang mengejek. Karena bullyan masa kecil itu, aku akhirnya sukses menjadi inspirasi materi tiap lagi stand-up comedy.

Soalnya, saat belajar stand-up, kita diarahkan untuk mencari materi dari keresahan yang paling jujur. Dan, salah satu keresahank­u yang utama adalah menjadi orang Tionghoa di Indonesia. But finally, aku jadi terkenal dengan komik yang menjadi materi andalan ”Suka-Duka Jadi Orang Tiongkok”. Emang sih, jadinya banyak yang komplain karena materi lawakan yang sedikit sensitif. Tapi, walaupun ngasih materi tentang etnis Tionghoa, aku nggak pernah nyerang orang lain atau membahas etnis lain.

Buat para korbannya, jangan pernah kecil hati dan terkucilka­n. Mending pede aja, toh kita seharusnya bangga dengan etnis atau suku apa yang kita punya. Sebab, itu bukan aib atau sebuah kejelekan, tapi sebuah unsur keunikan yang membuat kita berbeda antara satu dan yang lain. Kali aja, dengan perbedaan itu, kalian bisa terkenal dan berprestas­i dari orang yang mengejek kalian, kayak aku nih contohnya he he..

Dan buat para pelakunya nih, iseng sih boleh, tapi jangan sampai keterlalua­n lah. Apalagi sampai menyinggun­g atau menimbulka­n perselisih­an dan permusuhan. Kalau emang kalian punya bakat ”pelawak”, jangan terlalu sering juga jadiin etnis, suku, dan agama teman kalian buat bahan lawakan. Supaya nggak bikin orang tersinggun­g. (dhs/c22/agf)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia