Jawa Pos

Jumlah Penduduk Naik 1,2 Persen

- Terutama di Perbatasan Surabaya–Gresik

GRESIK – Padatnya populasi di Surabaya membuat banyak warga memilih tinggal di wilayah perbatasan. Misalnya, di Kecamatan Menganti dan Driyorejo yang merupakan perbatasan Surabaya–Gresik.

Hal itu terlihat dari kenaikan jumlah penduduk di Gresik. Berdasar data Dinas Kependuduk­an dan Catatan Sipil (Dispendukc­apil) Gresik, ada 1.307.995 jiwa pada 2012. Setahun berikutnya, jumlahnya naik menjadi 1.324.777 orang. Dengan demikian, jumlah penduduk bertambah 16.782 orang atau naik 1,27 persen. Sementara itu, tahun ini hingga Agustus terdapat 1.330.630 penduduk.

’’Kenaikan penduduk terbanyak di wi- layah perbatasan. Yakni, Menganti dan Driyorejo,’’ kata Kepala Dispendukc­apil Gresik Sumarno.

Tahun ini jumlah penduduk di Menganti sebanyak 121.559 orang, sedangkan di Driyorejo 104.159 jiwa ( lihat grafis). ’’Rata-rata per tahun kenaikanny­a sama. Ya, lebih dari 1 persen,’’ lanjutnya.

Pertambaha­n penduduk di dua kecamatan tersebut disebabkan banyaknya perumahan baru di sana. Sumarno mengatakan, banyak warga Surabaya yang memilih tinggal di Gresik. Alasannya, Surabaya sudah padat sehingga tidak memungkink­an lagi dibangun perumahan baru. ’’Kalaupun ada, harganya mahal. Banyak yang memilih tinggal di Menganti dan Driyorejo,’’ ucapnya.

Alasan lain, wilayah tersebut termasuk kawasan industri sehingga banyak tenaga kerja yang memilih tinggal di dekat tempat kerjanya. ’’ Kan lebih efisien juga. Daripada tinggal jauh dari tempat kerjanya,’’ jelas Sumarno.

Dengan persentase kenaikan lebih dari 1 persen, Sumarno menganggap sudah tinggi. Karena itu, butuh perhatian khusus untuk menangani kenaikan penduduk tersebut. ’’Jika tidak terkendali, malah muncul masalah baru,’’ katanya. Antara lain, kemiskinan, pertumbuha­n daerah kumuh, dan kriminalit­as. ’’Ini yang harus dicegah,’’ lanjutnya. (zuk/c7/ai)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia