Hidran Antisipasi Kebakaran
BABAK penjurian untuk mencari kampung jawara dalam program Surabaya Berseri Green and Clean (SBGC) 2014 masih terus berlangsung. Kemarin (29/9) juri blusukan ke Kampung Asembagus. Tepatnya, di Jalan Kalibutuh RT 4, RW 2, Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan.
Pada event SBGC, Kampung Asembagus termasuk kategori pemula. Namun, tidak perlu ditanya soal kekompakan dan semangat warganya. Mereka seolah tidak ingin kalah dengan peserta yang masuk kategori berkembang atau maju.
Kampung itu memulai berbagai inovasi. Tidak sekadar penghijauan dengan konsep urban farming seperti menanam sayuran. Tapi, mereka sudah melakukan banyak hal. Sebut saja membuat hidran sendiri. Hidran sederhana itu diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya kebakaran sejak dini.
Gang di Kampung Asembagus memang hanya selebar 2,5–3 meter. Namun, kebersihan serta kesejukannya terbilang wah. Dari 55 kepala keluarga (KK) yang tinggal, mereka seolah berlomba menghijaukan kediamannya.
Menurut Ketua RT 4 Setiawan, memulai penghijauan di kampung tersebut terbilang susah. Sebab, dibutuhkan kesadaran warga. Namun, dengan pendekatan persuasif, akhirnya hal itu terwujud. ’’Kadang kami ajak kumpul bareng-bareng, akhirnya membuahkan hasil yang manis. Kita harus memberikan contoh dan bukti nyata dulu, baru nanti percaya,’’ jelasnya.
Di kampung tersebut, warga juga sudah membuat berbagai inovasi. Di antaranya, pemanfaatan keranjang takakura, komposter, serta olahan berbagai minuman seperti kunir asem. Namun, mereka juga siap memproduksi olahan buah lain. Yakni, sirup markisa. ’’Kami akan terus belajar dan belajar lagi untuk membuat yang baru,’’ tegasnya. (ind/c6/hud)