Jawa Pos

Ekspor Batik Tembus Rp 3,6 T

-

JAKARTA – Batik semakin mendunia sejak UNESCO (United Nations Educationa­l, Scientific and Cultural Organizati­on) menetapkan­nya sebagai warisan budaya Indonesia pada 2009. Terbukti, ekspor batik melejit sepuluh kali lipat sepanjang lima tahun terakhir.

”Ekspor batik meningkat dari USD 32 juta pada 2008 menjadi USD 300 juta pada 2013. Negara tujuan ekspor batik terbesar adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Korea Selatan. Batik terbukti menjadi salah satu sektor yang mempunyai kedudukan, potensi, dan peran strategis untuk mendukung perekonomi­an nasional,” ujar Dirjen Industri Agro Kementeria­n Perindustr­ian (Kemenperin) Panggah Susanto di kantornya kemarin (30/9).

Panggah mengatakan, dengan tingginya minat pasar mancanegar­a tersebut, penting adanya perlindung­an hak karya intelektua­l perajin untuk menjamin keunggulan industri dan perdaganga­n. ”Kementeria­n berupaya memberikan perlindung­an untuk perajin batik dalam hal fasilitas pengembang­an merek, hak paten, rahasia dagang, ataupun desain industri,’’ katanya. Dengan upaya tersebut, dia berharap tidak ada pembajakan oleh masyarakat Indonesia sendiri atau pengusaha dari negara lain.

Selain itu, pemerintah memberikan perlindung­an bagi hasil kerajinan batik. Perlindung­an hukum tersebut dituangkan dalam UU No 19/2002 tentang Hak Cipta yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penggunaan atau pemanfaata­n budaya tradisiona­l Indonesia, khususnya seni batik tradisiona­l, oleh pihak asing. ”Banyak negara yang ingin ikut menikmati pasar batik,’’ tambahnya.

Dia mengakui, nama batik semakin mendunia sejak UNESCO mengukuhka­n kain tradisiona­l tersebut sebagai warisan budaya Indonesia tak benda ( intangible heritage) pada 2009. (wir/c6/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia