Imbas Penambangan Liar, Dam Rusak
MOJOKERTO – Kondisi Dam Rolak Songo di Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, saat ini kritis. Konstruksi bangunan peninggalan zaman Belanda itu rusak cukup serius. Kerusakan tersebut disebabkan adanya aktivitas penambangan pasir mekanik secara liar.
Menurut Kepala Perum Jasa Tirta Mojokerto Hanik Toha, ada retakan di bagian bawah konstruksi Dam Rolak Songo. Pihaknya telah mengetahui kondisi itu. ’’Di bagian downstream pintu, terdapat retakan,’’ ungkapnya saat operasi gabungan penertiban penambangan pasir liar di Lengkong kemarin pagi (30/9).
Dia menuturkan, kerusakan juga terjadi di kawasan tebing sekitar Dam Rolak Songo. Bahkan, beberapa tebing longsor. Kerusakan di tebing penangkis Sungai Brantas itu terjadi sepanjang sekitar satu kilometer dari dam ke arah Sidoarjo. ’’Kalau ditarik dari sini ke Dam Rolak Songo, bisa dilihat banyak bagian tebing yang longsor,’’ katanya.
Retakan tersebut, lanjut dia, terjadi di bagian bawah struktur bangunan dam. Keretakan itu diperkirakan sudah berlangsung lama. Sebab, kini retakan tersebut mulai melebar. ’’Itu pengaruh sini (aktivitas penambangan liar) yang mengakibatkan penurunan pasir (dasar sungai),’’ ujar Hanik.
Dia menyebutkan, penambangan yang diizinkan adalah yang bersifat manual dengan tenaga manusia. Syaratnya, penambangan itu dilakukan secara berkelompok dengan berbadan hukum seperti koperasi. ’’Kalau manual, tidak eksploitatif. Jika mekanik, bisa sampai 24 jam. Pokoknya ada BBM, jalan terus,’’ papar Hanik.
Operasi gabungan kemarin menyasar penambang pasir mekanik di Mojoanyar. Aparat gabungan yang dilibatkan berasal dari Satpol PP Mojokerto, Polres Mojokerto Kota, Perum Jasa Tirta Mojokerto, Satpol PP Jatim, dan Denpom TNI. Meski tidak menangkap para tersangka, dalam operasi itu petugas menyita puluhan alat bukti seperti pipa, ponton, dan mesin konveyor. (fen/yr/JPNN/c5/dwi)