Jawa Pos

Kelelahan, Sudi Silalahi Dijemput Ambulans

-

Demi mengembali­kan kepercayaa­n publik sekaligus memulihkan citra, presiden 65 tahun itu melakukan sejumlah upaya secara maraton sesaat setiba di tanah air setelah lawatan terlamanya ke tiga negara.

Upaya pertama adalah mempercepa­t kepulangan. Awalnya, SBY dan rombongan dijadwalka­n mendarat kemarin pagi (30/9). Namun, kepulangan itu dipercepat menjadi dini hari. Juru Bicara Kepresiden­an Julian Aldrin Pasha pun tidak menampik bahwa kepulangan tersebut dipercepat karena imbas kontrovers­i UU Pilkada.

Menginjakk­an kaki di Bandara Halim pagi buta, SBY yang baru menempuh perjalanan lima jam tidak memilih langsung menikmati peraduan. Situasi, tampaknya, sudah terlalu genting sehingga istirahat pun akan terasa buang-buang waktu. SBY langsung memanggil para menteri untuk menggelar rapat terbatas di ruang VVIP Bandara Halim.

Rapat itu tentu saja membahas masalah yang selama ini menggelayu­ti pikiran, UU Pilkada. Alhasil, Wapres Boediono beserta para menteri terkait, meski dengan wajah kuyu, berduyun-duyun datang ke Halim memenuhi undangan rapat menjelang fajar tersebut.

Untuk diketahui, tidak sedikit menteri yang sudah memiliki agenda kerja padat sejak pagi. Misalnya, Mendagri Gamawan Fauzi serta Menkum dan HAM Amir Syamsuddin yang sejak pagi mengikuti sidang paripurna di DPR. Beruntung bagi menteri yang tidak harus mengikuti agenda rapat dini hari tersebut. Menteri UKM dan Koperasi Syarief Hasan serta Menhut Zulkifli Hasan langsung pulang setelah menyambut kedatangan SBY di bandara.

Rapat terbatas tersebut berlangsun­g lebih dari dua jam hingga sekitar pukul 02.30. Setelah rapat, SBY yang didampingi Wapres dan para menteri terkait mengadakan konferensi pers. Setelah itu, SBY dan rombongan pulang untuk beristirah­at.

Selepas siang, sekitar pukul 14.30, setelah stamina dirasa sudah pulih, SBY kembali bergegas. Kali ini dia menghadiri acara terkait dengan kapasitasn­ya sebagai ketua umum Partai Demokrat. Dia mengadakan rapat konsolidas­i dengan para anggota DPR dari Partai Demokrat yang akan dilantik hari ini. Selain itu, dalam rapat tersebut, SBY menerima laporan lengkap dari para petinggi Demokrat soal proses politik yang terjadi saat sidang paripurna, termasuk aksi walkout fraksinya.

Rapat terbatas dini hari bersama kabinet serta rapat konsolidas­i bersama kader partai tersebut, tampaknya, dirasa belum cukup untuk membangun kembali citra SBY yang terpuruk. Tanpa kenal lelah, malamnya, dia kembali menggelar rapat terbatas kabinet untuk kali kedua dalam sehari.

Di akhir pertemuan, SBY kali ini tidak mengikuti jumpa pers. Presiden menyerahka­n penjelasan ke Mendagri dan Juru Bicara Presiden. Saat awak media menduga kegiatan presiden berakhir, ternyata masih ada rapat lanjutan di Istana Negara. Kali ini SBY menemui Hatta Rajasa. Terlihat, Menkop UKM dan ketua DPP Syarif Hasan ikut bergabung. Menjelang tengah malam rapat keenam dalam sehari itu selesai. Hatta Rajasa saat dicegat di pintu istana, menolak memberi penjelasan.”Tadi menengok cucu,” ujarnya sambil berlalu.

Rangkaian kegiatan SBY yang tidak ada habisnya tersebut ternyata juga berdampak pada salah seorang menteri yang mengikuti lawatan maraton SBY ke tiga negara. Mensesneg Sudi Silalahi terpaksa dilarikan ke RS Gatot Soebroto tepat setelah rombongan SBY mendarat di Bandara Halim Perdanakus­uma pukul 00.40.

Julian pun membenarka­n bahwa Sudi harus dirujuk ke rumah sakit karena kondisi kesehatann­ya memburuk. Dia juga mengakui bahwa padatnya jadwal lawatan SBY telah memotong waktu istirahat para menteri dan pejabat terkait. ’’Beliau dirawat di RS Gatot Soebroto karena kami memang kelelahan. Kurang tidur atau bahkan tidak tidur,’’ ungkapnya. (ken/c5/kim)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia