Jawa Pos

Juve Tak Ingin Kehilangan Momen

-

Atletico memang mengalami start yang tidak mulus di Liga Primera dan Liga Champions. Di kompetisi domestik, pasukan Diego Simeone tersebut ditahan Rayo Vallecano 0-0 dan Celta Vigo 2-2. Dalam tujuh laga terakhir di dua ajang itu, gawang Atletico sudah dibobol tujuh kali.

Jumlah tersebut termasuk cukup besar mengingat musim lalu mereka adalah klub dengan pertahanan terbaik di Spanyol. Sepanjang musim lalu, rival sekota

Mereka membekuk klub asal Swedia Malmo 2-0 di Juventus Stadium pekan lalu (17/9).

Sebaliknya, Atletico bernasib buruk. Klub berjuluk Los Rojiblanco­s itu sedang terpuruk. Mereka berada di peringkat ketiga dengan koleksi poin nol setelah kalah 2-3 di kandang klub Yunani Olympiacos (17/9). ’’Kekalahan dari Olympiacos tidak boleh terulang lagi,’’ kata fullback Atletico Juanfran sebagaiman­a dilansir Football Espana. Zenit St.Petersburg vs AS Monaco 0 : 3/4 Malmo vs Olympiacos 1/2 : 0 Atletico Madrid vs Juventus 0 : 1/4 Basel vs Liverpool 1/2 : 0 Ludogorets vs Real Madrid 2:0 Bayer Leverkusen vs Benfica 0 : 1/2 Arsenal vs Galatasara­y 0:1 Anderlecht vs Dortmund 1:0 Real Madrid itu hanya mampu dibobol 26 gol. Bandingkan saja dengan Barcelona dan Real Madrid yang mencapai 33 dan 38 kali.

Harus diakui, Atletico memang mengalami penurunan setelah ditinggal para pemain pilar. Mereka tidak lagi mendominas­i pertanding­an. Bahkan, penguasaan bola mereka hingga jornada keenam rata-rata hanya 48 persen. Tren ball possession Atletico yang terus menurun tersebut berbahaya karena mereka berhadapan dengan Juve, salah satu klub dengan lini tengah terbaik di Eropa.

Sementara itu, Juve tidak terlalu terpengaru­h dengan kepergian allenatore Antonio Conte ke timnas Italia. Pelatih baru Massimilia­no Allegri juga tidak banyak membuat perubahan. Si Nyonya Tua –julukan Juve– masih setia menerapkan formasi 3-5-2 dengan Andrea Pirlo sebagai otak serangan.

Bahkan, Allegri membawa angin segar bagi permainan Juve. Klub yang bermarkas di Turín itu semakin kental bermain passing game. Jika di era Conte mereka ratarata menciptaka­n 513,7 passing per game, di era Allegri passing per game meroket hingga 611,7.

Gianluigi Buffon dan kawankawan juga semakin agresif. Mereka rata-rata mencapai 20 tembakan per laga. Bandingkan saja dengan era Conte yang hanya 17 tembakan. ’’Saya beruntung mewarisi sebuah tim yang sudah memiliki organisasi permainan yang baik,’’ ungkap Allegri sebagaiman­a dikutip Football Italia.

Allegri berhasil membuktika­n bahwa dirinya mampu menjalanka­n proses transisi dengan baik.

Gelandang Juve Claudio Marchisio berharap catatan tersebut terus berlanjut. ’’Kami belum mampu berbicara banyak di level Eropa dalam tiga musim be- lakangan ini. Musim lalu kami kehilangan banyak momen penting. Tetapi, musim ini berbeda. Kami memulai dengan kemenangan yang bagus di kandang,’’ ujar Marchisio sebagaiman­a dikutip Football Italia.

Meski begitu, bukan berarti Atletico tanpa peluang. Mereka memang inferior dalam hal kekuatan di lapangan tengah. Tetapi, tuan rumah bukan tim yang hanya mengandalk­an satu sektor serangan.

Musim lalu penetrasi berbahaya mereka justru datang dari sayap. Terutama suplai bola di sayap kanan yang merupakan wilayah gerak Juanfran. ’’Yang menarik dari klub ini adalah, semakin ketat laga yang dihadapi, semakin kami tangguh. Semakin banyak masalah, semakin bagus performa kami,’’ tutur Juanfran.

Tekanan tersebut bisa sedikit berkurang dengan kehadiran Simeone di pinggir lapangan. Sebab, sanksi larangan mendamping­i anak buahnya sudah habis. Selain itu, bomber Mario Mandzukic bisa turun. Bahkan, pemain yang direkrut dari Bayern Muenchen tersebut ikut bermain saat Atletico meng- hajar Sevilla dengan empat gol tanpa balas di pentas domestik pada akhir pekan lalu (28/9).

Karena itu, Simeone tidak gentar berhadapan dengan Juventus. Menurut dia, peluang untuk menang selalu terbuka. ’’Melawan Real Madrid, Barcelona, atau Juventus, peluangnya sama bagi kami. Sebab, ini hanya sebuah pertanding­an,’’ pungkasnya. (aga/c20/ca)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia