Target Berikutnya Denmark Terbuka
JAKARTA – Satu per satu kontingen Asian Games Incheon 2014 telah mendarat di tanah air. Tadi malam (30/9) beberapa cabor seperti bulu tangkis, voli pantai, dan panahan pulang kampung setelah berjuang keras pada multievent akbar empat tahunan olahraga negara Asia tersebut. Salah satu cabor yang mendapat sambutan hangat adalah bulu tangkis. Bulu tangkis berhasil memenuhi target dua emas yang dipatok KOI.
Bulu tangkis membawa pulang dua emas, satu perak, dan dua perunggu. Emas diraih lewat pasangan ganda putra Hendra Setiawan/M. Ahsan serta pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda. Sementara itu, perak dan perunggu didapat pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Praveen Jordan/Debby Susanto.
’’Terima kasih atas pengabdiannya yang tinggi kepada tanah air. Akhirnya, bisa berhasil membawa pulang dua emas, satu perak, dan satu perunggu. Kita semua bisa merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan emas dan betapa sulitnya bendera merah putih berkibar di Incheon. Semoga hasil ini bisa menjadi bekal untuk bisa memberikan yang terbaik pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro,’’ ujar Anton Subowo, Sekjen PBSI, di sela penyambutan kedatangan atlet bulu tangkis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tadi malam (30/9).
’’Sejak awal, kami memang tidak dibebankan target apa pun di Asian Games. Namun, kami secara pribadi tidak ingin pulang dengan tangan hampa. Dengan kerja keras, tekad, dan dukungan seluruh rakyat Indonesia, akhirnya kita bisa bangkit setelah berpuluhpuluh tahun,’’ kata Greysia Polii.
Kabid Binpres PBSI Rexy Mainaky menilai, pada Asian Games, sektor ganda putri memang memiliki peningkatan paling pesat jika dibandingkan dengan nomor lain. Maklum, awalnya Greysia/Nitya memang tidak diunggulkan dan hanya berada di seeded ketujuh pada Asian Games. Kemudian, secara mengejutkan, mereka tampil garang dan berhasil membawa pulang medali emas.
’’Kali ini memang harus diakui peningkatan paling pesat ada di sektor ganda putri. Saat berlatih, mereka selalu menunjukkan penampilan yang konsisten,’’ ujar Rexy.
Bahkan, ke depan, pasangan Greysia/ Nitya bisa dijadikan pasangan andalan untuk merebut medali emas di ajang-ajang bergengsi. Rencananya, Greysia/Nitya juga diturunkan pada ajang superseries Denmark Terbuka Oktober mendatang.
’’Di Denmark mereka akan turun. Tetapi, kepastian apakah bermain di final series harus menunggu hasil peringkat mereka dulu. Kan masih ada beberapa kompetisi superseries,’’ lanjut Rexy.
Eng Hian, pelatih ganda putri, mengakui bahwa pencapaian anak asuhnya memang di luar ekspektasinya. Mengenai apakah anak asuhnya nanti menjadi pasangan andalan baru Indonesia di event bergengsi seperti superseries, dirinya enggan berkomentar lebih lanjut.
’’Denmark kita turun. Tetapi, untuk kejuaraan final superseries di Dubai, apakah bisa masuk final? Kami nggak mematok ke situ karena target kami belum mengarah ke situ. Sekarang tugas saya adalah mempertahankan peak performance mereka agar mereka tidak cepat puas,’’ terang Eng Hian.
Meski berhasil memenuhi targetnya, PBSI akan tetap mengevaluasi nomor-nomor yang tampil tidak maksimal pada Asian Games 2014. Sebut saja tunggal putra serta tunggal putri. (mid/c19/ham)