Ratusan Warga Demo PLTU Paiton
PROBOLINGGO – Ratusan warga Desa Triwungan, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, berunjuk rasa di PLTU Paiton kemarin (1/12). Dalam aksinya, warga mendesak limbah bottom ash (limbah pembakaran batu bara) di kawasan PLTU Paiton dikeluarkan supaya tidak menimbulkan pencemaran.
Berdasar pantauan, ada sekitar 100 warga yang ikut berunjuk rasa. Mereka mendatangi PLTU di Jalan Raya Binor, Paiton, tersebut dengan naik berbagai kendaraan.
Tetapi, petugas hanya memperbolehkan mereka berunjuk rasa dalam radius 500 meter dari pintu masuk PLTU. Warga diminta berorasi di pinggir jalan dengan penjagaan ketat petugas dari Polsek Paiton dan Polres Probolinggo.
Selama sekitar sejam, warga berorasi tentang pencemaran lingkungan PLTU Paiton, baik dari PJB, YTL, Ipmomi, UB Jom, maupun Unit 9. Selanjutnya, warga membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
Menurut Jamaludin Joni, koordinator lapangan (korlap) demo, penggunaan batu bara sebagai bahan bakar PLTU memang menghasilkan tenaga listrik yang relatif murah. Tetapi, bahan bakar itu berdampak pada pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Karena itu, pihaknya meminta lima operator PLTU tersebut memperhatikan kondisi warga sekitar. ”Kami menuntut supaya limbah bottom ash dikeluarkan dari kawasan PLTU Paiton.”
Sementara itu, Rahmanu Windarto, general manager PT PJB Unit Pembangkit Paiton, membantah tudingan warga. Dia menyebut, hingga kini limbah fly ash dan bottom ash dikelola baik dan sesuai aturan. Dia mengakui, fly ash dan bottom ash termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Namun, pihaknya menjamin keamanannya. ”Dalam peralatan pembangkit kami, ada alat penangkap debu dengan efisiensi 99,8 persen yang dapat menangkap abu batu bara. Metode itu sudah diverifikasi Kemen LH dan memenuhi ketentuan.” (mas/aad/JPNN/c19/dwi)