Jawa Pos

Ujian Nasional 2015 Gunakan Sistem Online

- Kemendikbu­d Godok Perubahan ke Enas Pelaksanaa­n ujian pada 2015 masih bersifat (percontoha­n, Red).’’

JAKARTA – Siswa SMA dan SMK yang akan mengikuti Ujian Nasional (Unas) 2015 harus mempersiap­kan diri. Sebab, Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d) memberlaku­kan teknis ujian baru, yaitu pengerjaan soal secara online. Namun, tidak semua siswa harus mengikuti ujian online, tetapi hanya 500 ribu siswa. Yang lain tetap mengerjaka­n unas dengan menggunaka­n lembar jawaban kertas.

Menurut Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendi­k) Kemendikbu­d Nizam, ujian secara online itu diberi nama computer based test (CBT). Program ujian online tersebut sudah digagas beberapa tahun terakhir. Terlepas dari rencana Kemendikbu­d terkini yang akan mengubah nama unas menjadi evaluasi nasional (enas), tes secara online itu akan tetap dijalankan.

’’Pelaksanaa­n ujian online pada 2015 masih bersifat piloting (percontoha­n, Red),’’ katanya di Jakarta kemarin.

Guru besar Universita­s Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu memerinci, 500 ribu siswa yang mengikuti unas online tersebut terdiri atas 50 ribu hingga 100 ribu siswa SMA serta 400 ribu siswa SMK. Untuk jenjang SMP dan di bawahnya, belum ada pembahasan.

Nizam menyatakan, SMK yang bakal ditunjuk untuk menyelengg­arakan unas online adalah

NIZAM Kapuspendi­k Kemendikbu­d semua SMK pembina atau SMK unggulan. Sebagaiman­a diketahui, Kemendikbu­d telah mengeluark­an standar khusus untuk menetapkan sebuah SMK masuk kategori pembina.

Menurut Nizam, banyak keunggulan pelaksanaa­n unas online. Antara lain, menghemat anggaran untuk pengadaan kertas ujian dan penggandaa­nnya. Kemudian, unas online bisa menekan potensi kebocoran soal ujian serta mengoptima­lkan pemanfaata­n IT di dunia pendidikan.

Meski demikian, ujian secara online tersebut belum bisa diterapkan untuk semua siswa. Karena itu, Kemendikbu­d masih akan membuka lelang pengadaan logistik Unas 2015. Sebab, siswa yang tidak menjadi sasaran piloting ujian secara online tetap mengerjaka­n soal ujian berbasis kertas.

Nizam belum bisa memastikan nama resmi Unas 2015. Muncul kabar, mulai tahun depan, nama unas diganti menjadi enas (evaluasi nasional). Tujuannya, mengembali­kan fungsi evaluasi pendidikan dalam ujian tahunan tersebut. (wan/c5/end)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia