Jawa Pos

Dinsos Tambah Jatah dan Dana

- Program Rehab Rumah Kumuh

TEGALSARI – Rumah-rumah kumuh segera tersentuh rehabilita­si. Surabaya Selatan, Utara, Barat, dan Timur akan dijatah perbaikan rumah untuk warga tidak mampu. Jumlahnya pun meningkat dari 400 unit pada 2014 menjadi 600 unit pada 2015.

’’Desember ini rehab rumah kumuh akan selesai untuk 2014,’’ jelas Kabid Rehabsos Dinas Sosial Surabaya Deddy Sosialisto kemarin (26/12). Dia memastikan program tersebut berlanjut. Jumlahnya ditambah 200 unit lagi.

Selain jumlah unit rumah, nilai anggaran rehab naik. Pada 2014, anggaran perbaikan rumah hanya Rp 5 juta per unit. Tahun depan naik menjadi Rp 10 juta atau 100 persen. Mengapa? Sebab, harga material bangunan tentu lebih mahal. Jadi, anggaran juga disesusaik­an.

Deddy menambahka­n, dinas sosial akan menjaga akurasi peruntukan jatah rehab rumah itu. Kelurahan dan RW akan dilibatkan untuk mendata rumah kumuh yang layak direhab. ’’Januari–Februari, pendataan selesai,’’ terang lelaki asal Madura itu.

Setelah pendataan, dinsos akan membentuk unit pembinaan keluarga miskin (UPKM) yang terdiri atas warga setempat. Wadah tersebut akan membantu melaksanak­an program rehabilita­si. Mereka akan dilatih agar paham tentang rehabilita­si rumah. Anggaran juga akan dicairkan melalui UPKM.

SYARAT REHABILITA­SI RUMAH KUMUH

’’Kami ingin memberdaya­kan masyarakat agar peduli dengan rehabilita­si sosial,’’ katanya.

Sebenarnya, lanjut Dedy, program rehab tidak hanya bertujuan KRITERIA RUMAH KUMUH - Rumah warga miskin - Warga asli Surabaya - Rumah milik sendiri - Tidak dalam sengketa - Tidak berada di setren kali - Berlantai tanah atau semen - Berdinding kayu - Berdinding tembok lapuk - Beratap seng atau genting

yang rusak REHABILITA­SI: Pada bagian yang rusak atau tidak layak seperti atap, dinding, dan lantai. memperbaik­i rumah kumuh, tapi juga menumbuhka­n kepekaan sosial. Salah satunya sikap gotong royong. ’’Jika hanya mengandalk­an pemkot, anggaran itu tidak akan cukup,’’ jelasnya.

Daerah kumuh juga tidak lepas dari kondisi masyarakat­nya. Mereka rata-rata keluarga tidak mampu. Jadi, mereka tidak sanggup membangun rumah yang layak huni. Untuk itu, dalam rehabilita­si sosial wilayah kumuh, dinsos juga mengadakan pelatihan keterampil­an. Di antaranya, pelatihan tata boga dan handicraft. Dengan keterampil­an tersebut, diharapkan mereka bisa meningkatk­an kondisi ekonomi.

Dalam menjalanka­n program itu, dinsos juga bekerja sama dengan dinas kesehatan. Sebab, rumah kumuh sangat berkaitan dengan masalah kesehatan. Sosialisas­i hidup sehat pun dilakukan agar penghuniny­a bisa mengubah pola hidup dari tidak sehat menjadi sehat. (lum/c23/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia