Sampah ’’Tumbuh Subur’’ Menutup Aliran Sungai
SIDOARJO – Permasalahan sampah terus menghantui Kota Delta. Sampah yang berceceran di pinggir jalan maupun yang menutupi aliran sungai tidak sulit ditemui. Kondisi tersebut tentu sangat mengganggu karena tidak enak dipandang dan menimbulkan bau. Selain itu, saat musim hujan, tumpukan sampah di sungai dapat memicu banjir.
Tengok saja sungai yang melintasi Desa Keboansikep, Kecamatan Gedangan. Hampir di semua pintu airnya terdapat tumpukan sampah. Bahkan, kemarin (26/12) di pintu air depan Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Surabaya, gunungan sampah mencapai ketinggian 30 sentimeter dari permukaan air.
’’Itu memang menjadi problem kami selama ini,’’ kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo Widyantoro. Menanggapi sampah yang menggunung di sungai tersebut, Widyantoro berjanji segera mengerahkan tim untuk membersihkannya.
Widyantoro mengakui, bukan hanya sungai di kawasan Gedangan yang berpotensi dihuni sampah. Saat ini DKP juga fokus mengawasi kawasan lingkar timur, Jalan Raya Sukodono, dan Arteri Porong. Menurut dia, kawasan tersebut kerap dimanfaatkan warga untuk membuang sampah. Baik sampah rumah tangga maupun sampah industri.
’’Di sana banyak lahan kosong. Nah, masyarakat yang tidak peduli lingkungan memanfaatkan lahan kosong itu untuk membuang sampah,’’ ujar Widyantoro.
Sebenarnya, banyak cara yang dilakukan DKP untuk mengurai problem sampah di Sidoarjo. Misalnya, membentuk polisi sampah, menyosialisasikan lingkungan bersih, dan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST). Sayangnya, tiga cara itu belum efektif untuk mengatasi problem sampah. (rst/c6/pri)